Kemenpora Gembleng Ratusan Santri Jadi Wirausahawan Lewat Program Pesantrenpreneur

- 14 Oktober 2023, 19:57 WIB
Kemenpora Gembleng Ratusan Santri Jadi Wirausahawan Lewat Program Pesantrenpreneur.
Kemenpora Gembleng Ratusan Santri Jadi Wirausahawan Lewat Program Pesantrenpreneur. /Dok Ponpes Al-Muslimun.

Literasi News - Sebanyak 140 santri di wilayah Subang Selatan mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Santri "Pesantrenpreneur" di Pondok Pesantren Al-Muslimun Al-Musri di Desa Cimanglid, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.

Pelatihan Kewirausahaan Santri Bertajuk "Pesantrenpreneur: Petani Kita Bangkit" merupakan kegiatan Kolaborasi antara Deputi Kewirausahaan Pemuda Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) RI dengan Yayasan Al-Muslimun Al-Musri Satu dalam rangka merangsang para santri untuk memiliki wawasan dan keterampilan kewirausahaan khususnya di bidang pertanian.

"Dalam upaya menstimulasi para santri di wilayah Subang Selatan agar menggeluti dunia kewirausaahan. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenpora RI yang telah memfasilitasi dalam bentuk kegiatan program Pesantrenpreneur sebagai penguatan knowledge santri," kata Pimpinan Ponpes Al-Muslimun Al-Musri Kyai Apin Salim kepada wartawan Sabtu, 14 Februari 2023.

Baca Juga: BP2D Akan Segera Lakukan Riset Soal Implementasi Perda Pesantren, Sidkon Djampi: Sangat Menarik!

Peserta Pesantrenpreneur
Peserta Pesantrenpreneur Dok Ponpes Al-Muslimun

Menurut Kyai Salim para santri ketika terjun di masyarakat tidak hanya dituntut faham soal ilmu keagamaan saja, karena itu tentu sudah menjadi kewajibannya, tetapi santri juga dituntut untuk bisa menyelesaikan soal problem umum seperti persoalan ekonomi di masyarakat.

"Semoga dengan mengikuti kegiatan ini, santri mendapatkan ilmu praktis soal pertanian, mengingat kalau dilihat dari sisi mata pencaharian umumnya masyarakat di Subang Selatan berprofesi sebagai petani," alumni Ponpes Miftahul Huda Al-Musri itu.

Berdasarkan hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Indonesia terus berkurang meskipun dikenal sebagai negara agraris.

Seperti contohnya petani Jawa Barat yang paling banyak berada di rentan usia 45 – 49 tahun yaitu sebanyak 36,30%. Sementara, petani berusia 30 – 44 hanya 24,06%.

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x