Perumdam Tirta Mukti Berencana Reklamasi Eks Galian C Jadi Danau Buatan untuk Sumber Air

- 9 November 2020, 13:16 WIB
Kantor Perumdam Tirta Mukti Cianjur
Kantor Perumdam Tirta Mukti Cianjur /Literasi News/Angga

Literasi News - Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berencana mereklamasi lahan bekas galian C menjadi danau buatan.

Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti, Budi Karyawan mengatakan banyak lahan bekas galian C di wilayah Kecamatan Gekbrong yang sudah tak produktif dan diabaikan begitu saja.

Budi mengungkapkan perlu pemanfaatan lahan-lahan bekas galian C yang sudah tidak produktif. Ia mengaku ingin memanfaatkan lahan-lahan tersebut yang nantinya bisa digunakan menampung sumber air.

Baca Juga: Daftar UMKM Sumedang Bisa Via Online, Begini Syarat dan Caranya

"Survei kami di lapangan, masih ada lahan-lahan bekas galian yang tidak termanfaatkan. Ini sebetulnya bisa dimanfaatkan membuat semacam danau yang nanti bisa digunakan sebagai sumber air," jelas Budi, kepada wartawan, Senin 9 November 2020.

Hasil pemetaan, kata Budi, setidaknya terdapat sekitar 60 hektare lahan bekas galian yang tidak termanfaatkan. Kecamatan Gekbrong yang berada di dataran cukup tinggi, sehingga sangat mendukung pendistribusian air dengan sistem gravitasi.

"Tahun depan kami rencanakan akan membuat feasibility study terhadap wacana mereklamasi lahan bekas galian di Kecamatan Gekbrong. Kita akan kaji dan analisa lebih mendetail," ujarnya.

Baca Juga: Joan Mir Pebalap ke Sembilan Juara Seri Motogp Musim Ini

Jika wacana itu terealisasi, lanjut Budi, terdapat 12 kecamatan yang akan mendapatkan distribusi air bersih bersumber dari danau buatan di lahan eks galian. Ke-12 kecamatan itu yakni Gekbrong, Warungkondang, Cilaku, Cibeber, Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Haurwangi, Mande, dan Cikalongkulon.

"Masalah akses air bersih ini harus dipikirkan dari sekarang. Betul sekarang masih tersedia, tapi kita harus visioner ke depan. Bagaimana anak-cucu kita 25 tahun ke depan, apakah masih bisa mengonsumsi air bersih?," tegasnya.

Sayangnya, lanjut Budi, selama ini ketersediaan air bersih jarang mendapat porsi. Contohnya, setiap kali kegiatan reses anggota DPRD penyerapan aspirasinya lebih banyak soal infrastruktur jalan.

Baca Juga: Arsenal vs Aston Villa, The Gunners Takluk di Kandang Sendiri

"Padahal, air bersih juga merupakan kebutuhan infrastruktur dan menjadi hal utama bagi masyarakat. Mungkin masyarakat berpikirnya saat ini masih tersedia pasokan air bagi mereka. Tapi harus dipikirkan juga bagaimana kondisinya beberapa tahun ke depan," ucap Budi.

Akses sambungan air bersih di bawah Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur juga masih relatif kecil. Berdasarkan penghitungan, jumlah pelanggan sambungan air bersih masih di bawah 13% atau sekitar 50 ribuan dari jumlah penduduk yang tersebar di 11 kantor cabang.

"Makanya tahun depan kita rencanakan menggratiskan pemasangan sambungan air bersih bagi lima ribu MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," bebernya.

Baca Juga: Tak Ada Pemenang di Laga City vs Liverpool

Sebagai salah satu BUMD, ujar Budi, Perumdam Tirta Mukti tentu dituntut harus berinovasi. Baginya, bekerja bukan hanya sekadar menerima hak dan menjalankan kewajiban, tetapi dituntut selalu menciptakan ide dan gagasan baru.

"Pada prinsipnya, sebagai pelayan masyarakat, kita berikan yang terbaik kepada mereka (masyarakat). Tanpa inovasi, sulit untuk berkembang," pungkasnya.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x