Network
Literasi News - Direktorat Mitigasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat melakukan koordinasi dengan seluruh perangkat daerah yang berada di sekitar Gunung Merapi untuk menyiapkan simulasi Tactical Floor Game (TFG).
Langkah itu dilakukan setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikan status Gunung Merapi dari level II atau Waspada menjadi level III atau Siaga.
Dalam arahan Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Johny Sumbung menyampaikan pertemuan ini merupakan tindak lanjut pemberitahuan BPPTKG terkait peningkatan status Gunung Merapi menjadi siaga.
Baca Juga: Tentang Majalah Prancis Charlie Hebdo yang Tak Kapok Berbuat Kontroversi
”Kita harus bergerak cepat dan berkoordinasi dengan semua pihak untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh erupsi Gunung Merapi. Meskipun statusnya masih Siaga belum Awas, tetapi semua unsur pemda dan masyarakat tetap harus waspada, menyiapkan skenario-skenario," ujarnya saat rapat Koordinasi Simulasi TFG di Yogyakarta, Jumat 6 November 2020.
Dilansir laman resmi BNPB, Johny menjelaskan, TFG ini menjadi penting karena dapat menyiapkan secara matang apa peran dari setiap orang jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
"TFG merupakan simulasi pembagian peran dan pemetaan sumber daya sehingga kita dapat mengetahui apa kendala yang ada dan dapat memperbaikinya. Selain itu menjadi upaya kita semua untuk mengurangi dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana letusan Gunung Merapi," jelasnya.
Baca Juga: Joe Biden di Atas Angin, Akankah Janji Manisnya Terhadap Muslim AS Terealisasi?
Sementara itu, Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengungkapkan, kenaikan status yang disampaikan berdasarkan kronologi data hasil pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
“Prediksi ahli mengatakan, kondisi Gunung Merapi tahun 2020 mirip dengan kondisi tahun 2006. Namun, saat ini kondisinya sudah melebihi masa krisis tahun tersebut sehingga status waspada naik menjadi siaga," ungkap Hanik.
