Cianjur Bentuk Tim Satgas Penanganan Covid-19 Hingga ke Tingkat RT dan RW

- 10 Februari 2021, 18:04 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan satgas penanganan covid-19 di Cianjur dibentuk hingga tingkat RT dan RW
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan satgas penanganan covid-19 di Cianjur dibentuk hingga tingkat RT dan RW /Nabiel Purwanda/Literasi News

Literasi News - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membentuk tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga ke tingkat RT dan RW. Diharapkan dengan skema itu penanganan Covid-19 akan lebih fokus bisa menjangkau populasi terkecil di suatu wilayah.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, menjelaskan pascaberakhirnya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional pada Senin 8 Februari 2021, Kabupaten Cianjur kembali menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) plus yang lebih ditingkatkan.

Pada implementasinya, kata Yusman, ada beberapa strategi baru cara penanganan Covid-19 agar bisa lebih terkontrol. "Fokus penanganannya sekarang lebih ke populasi terkecil di setiap RT, RW, desa, dan kelurahan. Jadi, nanti akan ada satgas di setiap RT dan RW," kata Yusman kepada wartawan, Rabu 10 Februari 2021.

Baca Juga: Data Belum Sinkron, 40 Persen Tenaga Kesehatan di Cianjur Belum Mendapat Vaksinasi

Terkait dengan zonasi, lanjut Yusman,
acuannya nanti akan berbasis RT dan RW. Misalnya, di satu RW terdapat lima keluarga yang terkonfirmasi, maka ditetapkan sebagai zona kuning. 5-10 keluarga ditetapkan sebagai zona oranye, dan di atas 10 keluarga maka ditetapkan sebagai zona merah.

"Penanganannya sekarang lebih mikro. Ini sebetulnya lebih kepada daerah yang melaksanakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), tapi Kabupaten Cianjur akan mengadopsinya," terang Yusman.

Yusman menuturkan, dilaksanakannya AKB pada 11-25 Januari 2021 dan PSBB Proporsional pada 26 Januari-8 Februari 2021 di Kabupaten Cianjur ada dampak yang cukup signifikan.

Baca Juga: Kemenkes Sediakan Rapid Tes Antigen Disetiap Puskesmas

Dampak cukup menonjol yakni keterisian ruang isolasi yang terus turun, sejak dilaksanakannya AKB tahap pertama.

"Setelah AKB plus tahap pertama, tingkat keterisian ruang isolasi ada dikisaran 55 persen. Sekarang setelah PSBB proporsional turun lagi menjadi 45 persen," jelas Yusman.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x