Data Belum Sinkron, 40 Persen Tenaga Kesehatan di Cianjur Belum Mendapat Vaksinasi

- 10 Februari 2021, 16:39 WIB
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan vaksinasi nakes alami kendala, data belum sinkron 40 persen lagi nakes di Cianjur belum mendapat vaksinasi
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan vaksinasi nakes alami kendala, data belum sinkron 40 persen lagi nakes di Cianjur belum mendapat vaksinasi /Nabiel Purwanda/Literasi News

Literasi News - Belum terintegrasinya sejumlah aplikasi dalam proses pendaftaran vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan menjadi kendala. Akibatnya, vaksinasi tenaga kesehatan di Cianjur baru mencapai 60 persen dari target.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan untuk bisa divaksinasi, para tenaga kesehatan harus terdata dalam tiga data berbeda yang nantinya saling terintegrasi, yakni data SisDMK, server peduli lindungi, dan PCare BPJS.

Yusman menyebutkan, jumlah total tenaga kesehatan di Kabupaten Cianjur yang mengikuti vaksinasi tahap pertama sebanyak 6.392 orang.

Baca Juga: Kemenkes Sediakan Rapid Tes Antigen Disetiap Puskesmas

"Hingga saat ini baru mencapai 60 persen. Sekitar 40 persen lagi masih belum dilakukan vaksinasi, karena belum terdaftar dalam aplikasi. Kendalanya data belum tersinkronisasi dan belum terdaftar di aplikasi PCare BPJS," kata Yusman, kepada wartawan, Rabu 10 Februari 2021.

Yusman mengaku belum bisa memastikan kapan para tenaga kesehatan yang belum divaksinasi akan mendapatkan jadwal, sebab menunggu datanya terintegrasi.

"Mungkin sedang ada perbaikan atau maintenance. Belum bisa dipastikan kapan selesainya, jadi ini juga masih menunggu," tuturnya.

Baca Juga: Luas Area Terdampak Bencana Pergerakan Tanah di Rawabelut Sukaresmi Cianjur Mencapai 5 Hektare

Yusman berharap pemerintah pusat bisa memperbaiki sistem pendataan tersebut supaya bisa lebih cepat, sehingga tidak terjadi kekacauan yang membuat vaksinasi tertunda.

"Ini juga bisa jadi pembelajaran, untuk kementerian terkait. Dengan sasaran sedikit saja udah kacau, apalagi jika sasaran lebih banyak. Semoga ada perbaikan ke depannya," tandasnya.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x