Bukan Lagi Sekedar Tempat Mengaji, Mulai Sekarang Kemenag Arahkan Pesantren untuk Basis Pertanian

18 Oktober 2020, 19:41 WIB
Kemenag, Kementan, dan Intani kompak mengembangkan pertanin di pesantren. (Dok. Kemenag RI) /

Literasi News – Menjelang Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2020 mendatang, Kementerian Agama (Kemenag), Badan Ketahanan Pangan Kementan, dan Intani (Insan Tani dan Nelayan Indonesia) berkolaborasi mengembangkan pertanin di pesantren.

Program korporasi petani yang diinisiasi oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dengan tema “Akselarasi Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren” ini, ditandai dengan penanaman padi seluas 1.000 Ha di kawasan pondok Pesantren Pemberdayaan Al Muhtadin Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu 17 Oktober lalu.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai Rp2 juta bagi Seribu Korban PHK

Ketua Intani yang juga asisten staff ahli Wapres, Guntur Subagja mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan membangun kesejahteraan petani dan membangun ketahanan pangan dengan melibatkan beberapa stakeholders di bidang pertanian.

"Ini adalah program kolaborasi kami dalam meningkatkan perekonomian petani," tegas Guntur, melalui siaran pers Kemenag RI.

Menurutnya, di pesantren tersebut memiliki potensi SDM yang luar biasa, ustaz dan santri serta potensi lahan yang sangat luas untuk diberdayakan.

Baca Juga: Menaker Klaim Subsidi Gaji/Upah Telah di Salurkan ke 11,9 Juta Pekerja dengan Anggaran Rp37,7 T

"Potensi sumber daya pesantren ini patut diberdayakan, maka kami ada untuk berkolaborasi," ujar Guntur.

Ia menjelaskan, Intani merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani serta kemandirian pertanian Indonesia.

Selain petani, di dalam lingkup Intani juga ada unsur pengusaha, akademisi, dan masyarakat, yang sama-sama mempunyai kepedulian terhadap petani dan pertanian Indonesia.

Baca Juga: Wah, Bahasa Indonesia Jadi Pelajaran Ekstraklikuler di Kota Ottawa Kanada

Hadir, Direktur (PD Pontren) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Waryono Abdul Ghafur, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Kementan Yazid Taufik,  dan Ketua INTANI Guntur Subagja. Hadir juga perwakilan dari Pupuk Kujang.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Waryono mengatakan, pesantren selalu identik dengan pertanian sejak dulu, di mana para kyai selalu memiliki lahan persawahan yang luas, sedangkan yang menggarap adalah santrinya.

"Dulu itu kyai-kyai punya sawah yang luas dan santrinya yang menggarapnya," tutur Waryono.

Baca Juga: Kopi Asal Jawa Barat Tembus Pasar Australia, Ekspor pertama 16 Ton

Saat ini, pihaknya masih terus mencari lokasi untuk pengembangan pertanian pesantren lainnya. Sejumlah lokasi pertanian yang sudah direncanakannya, antara lain di Indramayu, Cirebon, dan Banten.

“Program ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Santri 2020,” ujar Waryono.

Kepala Pusat Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yazid Taufik menilai, pesantren sangat berpotensi untuk menjadi bagian dari sentra ketahanan pangan nasional, sehingga  perlu dimaksimalkan.

Baca Juga: Ini Kerjasama SMK Yamin, Mulai dari Desa Sampai BRPI KKP

"Pesantren kan bagian dari pusat ketahanan pangan juga, ini penting untuk diperhatikan,"  kata Yazid.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler