Siapa Kandidat Juara MotoGP 2020,  Bagaimana Peluang Quartararo dan Joan Mir

- 1 Oktober 2020, 06:28 WIB
Ilustrasi motogp
Ilustrasi motogp /Literasi/

Literasi News - Kejuaraan MotoGP tahun ini menjadi teraneh dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini sedang menuju fase akhir dengan sisa enam balapan, tanpa ada kepastian siapa yang bakal meraih juara.

Di Barcelona mulai terbentuk kelompok, tapi berbicara siapa yang paling favorit sebenarnya masih rumit, meski Quartararo dan Mir terlihat lebih berpeluang.
 
Fabio Quartararo satu-satunya pebalap yang mampu memenangkan lebih dari satu seri balapan. Tahun ini ia sudah tiga kali juara seri. Sementara semua rivalnya belum ada yang melebih satu seri.
 
 
Disisi lain ada nama Joan Mir, ia adalah pemegang podium terbanyak dengan catatan empat kali naik podium. Banyak yang mengamati (mulai dari Dovizioso) melihat, Joan Mir sebagai pebalap yang paling konsisten saat ini, mulai seri Austria grid nya selalu naik.
 
Apabila menganalisa lima Grand Prix terakhir, rata-rata poin yang diraih Mir adalah 17,8 perbalapan. Sedangkan Quartararo 9,8 per balapan. Rata-rata untuk Vinales (peringkat ke-3 klasemen) 9,6 poin per balapan, selisihnya beda tipis dengan poin Quartararo.
 
Sementara Dovizioso (peringkat ke-4 klasemen) tampil lebih baik dengan capaian poin 10,8 per balapan, meski di seri terakhir gagal finish.
 
 
Oleh karena itu untuk kecepatan murni menjadi milik Quartararo. Namun Joan Mir lebih mampu menjaga keseimbangan penampilan dan konsistensi hasil terbaik di setiap GP.
 
Tidak membuang poin adalah hal yang penting di musim ini, buktinya Nakagami bisa menempati peringkat ke -7 klasemen, ia menjadi satu-satunya pebalap yang belum pernah merasakan podium di antara 13 pebalap teratas klasemen umum.
 
Kembali ke persaingan dua pembalap yang paling berpeluang Quartararo dan Mir, untuk membandingkan keduanya kali ini dilihat di babak kualifikasi.
 
 
Vinales masih yang terbaik dengan 147 poin, Quartararo memiliki 144 poin. Joan Mir hanya ada di urutan ke-8  di belakang Valentino Rossi.
 
Logikanya tidak dapat dikatakan, Mir 'lebih lambat' dari Quartararo. Mereka memiliki karakteristik balap yang berbeda, seperti halnya karakter motor yang mereka tunggangi.
 
Memaksimalkan potensi terbaik mereka akan menjadi kunci untuk menang meski tidak mudah menyingkirkan pebalap lain dari persaingan.
 
 
Vinales tertinggal 18 poin, Dovizioso 24, bahkan Miller dan Morbidelli tertinggal 31 dan 33 poin, tidak bisa dikesampingkan.
 
Dengan dua balapan ganda di Aragon dan Valencia serta faktor Portimao yang belum dikenal sebagai tempat grand final, apapun bisa terjadi. Ini akan menjadi seperti pertempuran di ujung pisau dan perang urat saraf. 
 
Quartararo telah menunjukkan kemampuan maksimalnya menerima tekanan setelah kemenangan ganda di Jerez. Di Barcelona ia sepertinya berhasil menepis tekanan itu.
 
 
Namun dilihat ke belakang, ia belum pernah bertarung di kejuaraan dunia dan berhasil meraih gelar. Sementara Joan Mir sudah pernah melalukannya ketika berhasil meraih juara dunia di kelas moto3 tiga tahun lalu.***

Editor: Hasbi

Sumber: Gpone.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x