Network
Literasi News - Tidak ada lagi waktu disia-siakan. Hal itu sangat dipahami Andrea Dovizioso. Sebab posisi pertama Klasemen Championship yang kini ditempatinya, setelah tujuh seri balapan adalah hadiah tidak terduga dan sedikit berbau keberuntungan.
Namun dengan empat pembalap yang menempati posisi teratas memiliki selisih poin sangat tipis, sehingga sangat tidak aman bagi Dovi kecuali ia mengubah arah.
Kesinambungan hasil saja tidak cukup, ujar Dovi, sehingga harus berjuang ekstra keras. Paling tidak dirinya harus bisa naik podium lagi. Apalagi itu belum bisa dilakukan Dovi sejak kemenangannya di Austria.
Dua balapan di Misano telah usai dengan hasil yang mengecewakan. Kini saatnya berjuang di Barcelona, sirkuit dimana Ducati selalu melakukannya dengan baik.
Tahun 2017 Dovi berhasil jadi juara disana, lanjut 2018 Lorenzo yang melakukannya. "Sayangnya kami tidak cukup kompetitif di dua GP terakhir," ujar Dovizioso.
"Tapi mari kita coba lihat sisi positif dari dua balapan Misano. Kami memimpin kejuaraan (klasemen Championsip-red), meski pertarungan masih terbuka. Kami masih ada kekurangan di kecepatan dan untuk bisa memperebutkan gelar, kami tidak akan membuang waktu lagi."
Jadi, GP Barcelona adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan. "Kami harus beradaptasi dengan aspal Montmelo, yang tentunya memiliki daya cengkram lebih rendah dibandingkan dengan Misano dan ini bisa menjadi faktor penentu bagi semua pembalap.
Saya yakin jika kami terus bekerja seperti yang telah kami lakukan beberapa minggu terakhir ini, hasil yang lebih baik akan segera datang," itulah yang diharapkan Andrea Dovizioso.
Musim ini memang menjadi yang terburuk bagi Ducati, terutama bagi Danillo Petrucci. Kesulitan yang dialaminya bahkan lebih besar dari rekan setimnya.
"Saya tidak akan menyerah, setelah dua Grand Prix yang sangt sulit, kami kembali balapan dimana saya berhasil naik podium tahun lalu," kenang Petrucci.
"Musim pasti tidak berjalan seperti yang kami harapkan tapi kami tidak menyerah. Di Montmelo kami akan mencoba meningkatkan tempat kesepuluh kami dari misano tetapi kondisi yang akan kami hadapi akan sangat berbeda. Aspal dan suhu terbukti menentukan kinerja kami. Kuncinya adalah mengetahui bagaimana menafsirkan kedua faktor ini dengan baik."***
