Literasi News - Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56)
Ayat di atas berkenaan ketika Allah SWT menjelaskan proses penciptaan alam semesta beserta keseimbangan dan keserasian penciptaannya yang Allah SWT siapkan untuk kehidupan manusia.
Penegasan pada ayat di atas terkandung pada kata walā tufsidū fil ardl ba'da islāhihā jangan membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah ciptakan alam ini dengan penuh keseimbangan untuk kehidupan manusia.
Bencana alam yang terjadi belakangan ini khususnya di negara kita, mestinya bukan terfokus pada alam yang sering dijadikan sebab dari bencana ini, karena pada hakikatnya alam telah Allah SWT ciptakan dengah penuh kesimbangan.
Yang mesti kita fokuskan adalah mindset manusia yang seringkali mengabaikan keseimbangan alam ini demi nafsu dan keserakahannya sehingga alam menjadi objek untuk mewujudkan ambisinya.
Baca Juga: Polisi Berhasil Meringkus Pelaku Pembunuhan Bocah Perempuan di Dalam Karung
Bencana yang terjadi akhir-akhir ini berupa banjir dan longsor di beberapa daerah, pada hakikatnya bukanlah bencana alam karena alam mencari keseimbangannya. Namun ini semua adalah bencana nilai-nilai kemanusia yang tidak peduli kepada keseimbangan alam.