Literasi News – Forum Strategis Arah Bangsa (Fostrab) Jawa Barat, meminta Presiden Joko Widodo menjalin komunikasi secara intensif dengan tokoh agama, ormas keagamaan, dan masyarakat adat.
“Ini demi menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Koordinator Fostrab Jawa Barat, Asep Abdurohman, Kamis 19 November 2020.
Seperti halnya pernyataan sikap Fostrab pusat, kata Asep, sejak memasuki periode kedua, Presiden Jokowi memasuki fase terberatnya sebagai pemimpin tertinggi NKRI.
Baca Juga: Ratusan Ribu Data Detil Pribadi Bocor ke Publik, Calon Penerima BSU Kemendikbud Protes
Terlebih, lanjut dia, semenjak pandemi Covid-19, aspek kesehatan dan ekonomi Indonesia mengalami guncangan hingga terancam masuk ke jurang resesi, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mendekati minus 3,5 persen pada kuartal III.
Kondisi itu, lanjut dia, diperparah dengan para pembantu presiden, dalam hal ini menteri, yang terkadang tidak maksimal dalam menerjemahkan visi misi presiden.
“Beberapa menteri lamban dalam mengonsolidasikan satuan kerjanya. Sedangkan masyarakat sangat membutuhkan rasa aman dalam kondisi pandemi ini, nyaman dan ketenangan sehingga melahirkan sikap optimisme.
Baca Juga: Janjinya BSU dari Kemendikbud Rp1,8 juta, Faktanya Tidak Sebesar Itu
Menurutnya, contoh paling real ketika pemerintah mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Padahal jelas penyusunan undang-undang ini sebagai penggerak perekonomian.