Ratusan Mahasiswa Gabungan Sejumlah Perguruan Tinggi Unjuk Rasa di DPRD Jabar, Tolak UU Cipta Kerja

- 6 Oktober 2020, 18:23 WIB
Ilustrasi : Ribuan buruh di Kabupaten Cianjur unjuk rasa Kantor DPRD, mereka menolak UU Cipta Kerja, Selasa 6 November 2020.
Ilustrasi : Ribuan buruh di Kabupaten Cianjur unjuk rasa Kantor DPRD, mereka menolak UU Cipta Kerja, Selasa 6 November 2020. /Literasi News/Angga

Literasi News - Ratusan massa gabungan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung raya, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Selasa (6/10/2020). Mereka menggelar aksi dan dalam orasinya menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Undang-undang Cipta Kerja yang dilakukan DPR RI.

 
Para mahasiswa mengenakan jas almamaternya masing-masing datang ke gedung DPRD Jawa Barat bertahap mulai pukul 13.00. Massa bergabung, mereka dan engan massa aksi lainnya berkumpul di depan gedung DPRD Jawa Barat.
 
Selama menggelar aksi, orator berkali-kali meminta para peserta unjuk rasa untuk tetap menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19. Mereka membentangkan spanduk dan poster penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
 
 
Dalam orasi mereka mengecam langkah DPR RI yang dinilai bersikukuh mengesahkan UU Cipta Kerja, tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat, terutama para pekerja dan buruh.
 
Massa aksi menyuarakan penolakan terhadap keberpihakan pemerintah kepada pengusaha yang dianggap akan menyengsarakan masyarakat dan pekerja melalui UU Cipta Kerja. Mereka menilai, undang-undang tersebut dianggap menekan para pekerja karena menghapus sejumlah hak para pekerja.
 
Koordinator lapangan dari HMI Kota Bandung, Sansan Taufik mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menentukan sikap bahwa mahasiswa sangat keberatan dengan UU Cipta Kerja keseluruhan, tidak secara parsial.
 
 
“UU ini hanya untuk kepentingan ekonomi, disahkan dengan cara kurang baik. Menitik beratkan pada kemudahan investasi tanpa memperhatikan hak pekerja,” katanya.
 
Di sisi lain, mereka juga menilai, undang-undang tersebut malah mempermudah perambahan lahan tanpa memperhatikan keamanan lingkungan hidup dan kondisi sosial masyarakat di sekitarnya. Mereka juga menolak, kemudahan bagi perguruan tinggi luar negeri mendirikan cabangnya di Indonesia.
 
Para mahasiswa menegaskan komitmennya akan terus memperjuangkan penolakan UU Cipta Kerja, baik secara aksi maupun hukum. Mereka berharap hal ini bisa menjadi evaluasi atas satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
 
 
Pantauan di lapangan, saat menggelar aksinya, massa aksi sempat melakukan aksi bakar ban. Kemudian melakukan orasi bergantian, orator dari masing-masing perguruan tinggi ini menyuarakan aspirasinya.
 
Sejumlah personel kepolisian tampak berjaga selama aksi berlangsung. Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 15.00.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x