Ngabuburit Sapa Budaya Desa, Cara LESBUMI PWNU Jabar Lestarikan Budaya

- 5 April 2024, 16:46 WIB
Ngabuburit Sapa Budaya Desa, Cara LESBUMI PWNU Jabar Lestarikan Budaya.
Ngabuburit Sapa Budaya Desa, Cara LESBUMI PWNU Jabar Lestarikan Budaya. /LESBUMI PWNU Jabar

Literasi News - Dalam Rangka menindaklanjuti program prioritas 'Sapa Budaya Desa' Lesbumi Jawa barat di 4 Titik Kabupaten/Kota di Jawa Barat, di titik yang ke-3 ini, Lesbumi kabupaten Tasikmalaya sebagai pelaksana kegiatan acara Ngabuburit di Bale Desa.

Kegiatan ini bertempat di bale desa Cipakat kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pada Hari Selasa, 02 April 2024. Dengan mengangkat tema kegiatan "Desa sebagai tempat lahirnya para pejuang Nasional"

Ngabuburit di Desa ini dilaksanakan oleh panitia setempat Lesbumi Kab Tasikmalaya dengan melibatkan partisipasi yakni PCNU Kabupaten Tasikmalaya, MWC NU Singaparna, PR NU Desa Cipakat, BEM PTNU Se-Nusantara serta dihadiri diisi oleh para santri dan masyarakat desa setempat.

Baca Juga: Suporter Bola Sambut Baik Shopee Cup ASEAN Club Championship 2024-2025, Tuai Respons Positif

Selanjutnya Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya Drs. KH. Nandang AH, M.Si, kemudian dilanjutkan beberapa sambutan dari pelaksana kegiatan diantaranya (Wakil Ketua Lesbumi Jabar) Drs. H. Teteng MA, M.Pd, dan (Ketua Lesbumi Kab. Tasikmalaya) Irpan Hilmi, S.Pd.,. Serta Selaku Tuan Rumah, diantaranya (Kepala Desa Cipakat) Dadan Ridwan serta (Ketua Ranting NU Desa Cipakat) Eman Sulaeman, S.Ag.

Di tengah sambutan pembukaannya KH. Nandang mengatakan eksistensi Lesbumi di tengah masyarakat Desa sangat diperlukan dalam rangka Pembinaan potensi Seni dan Budaya yang ada di desa sebagai warisan para leluhur, apalagi datang dengan program unggulan dari Lesbumi Jabar mengenai 'Sapa Budaya Desa' dengan mengangkat bentuk dialog Guar Budaya.

Selain itu Ketua Lesbumi Kabupaten tasikmalaya Irpan Hilmi selaku pelaksana kegiatan melaporkan, bahwa dalam kegiatan Ngabuburut di Bale Desa ini menampilkan ragam acara seni dan Budaya masyarakat setempat dan peningkatan talenta serta ngamumule budaya tradisi.

Baca Juga: Sambutan Pj Bupati di Milangkala Ke-76 Kabupaten Subang, Sebut Butuh Jiwa Gotong Royong

Lebih lanjut Irpan melaporkan ada kegiatan Lomba Nadzom Lawas Kangjeng Nabi Muhammad SAW, Pentas Seni Angkung Sered masyarakat Cihaur, Penampilan Tari Tradisi Tasikmalaya oleh para siswi SMK As-Saabiq Singaparna, serta ditutup dengan acara inti "Guar Budaya Tasikmalaya" yaitu Talk Show membahas seni dan budaya di Tasikmalaya dengan narasumber diantaranya budayawan Dadan Madani dari Ketua Lesbumi jawa barat dan DR. Agus Abdul Wakih, M.Sen selaku Budayawan

Dalam sesi Guar Budaya tersebut mengupas tuntas tentang seni budaya Tasikmalaya dari asal-usul Angklung sered dan Rudat yang memiliki unsur ajakan kebaikan dalam setiap makna dan filosofisnya .

Wakil Ketua Lesbumi Jabar Drs. H. Teteng MA, M.Pd selaku moderator dalam acara guar budaya memandu jalannya dialog tersebut serta topik guar budaya Tasikmalaya dikupas tuntas oleh kedua narasumber yakni Dr. Agus Abdul Wakil M.Sen sebagai budayawan setempat dan Dadan Madani sebagai Ketua Lesbumi Jabar.

Sebagai pengisi dan menyambut kegiatan Ngabuburit di Desa Cipakat Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, atas nama Lesbumi Jabar. Dadan Madani merefleksikan khazanah dan kiprah pejuang penggerak hingga pendiri NU di Kabupaten Tasikmalaya dengan Berdoa dan bertawasul bersama. "Desa Cipakat ini merupakan salah satu bagian desa yang melahirkan para pejuang di Kabupaten Tasikmalaya. Pahlawan nasional & para pejuang dan pengurus masa awal kalangan Nahdlatul Ulama diantaranya K.H Zainal Mustafa, Mama Ruhiyat, Mama Subandi, KH Ilyas Ruhiyat Cipasung. Terdapat di lingkungan desa ini " Tutur Dadan Madani menyampaikan rasa bangganya dapat bersilaturahmi dengan masyarakat desa setempat.

Dalam paparannya Dr. Agus Abdul Wakih M.Sen menyampaikan khazanah seni dan budaya di wilayah Tasikmalaya memiliki keterkaitan dengan aktivitas budaya pesantren dalam melawan penjajahan Belanda masa pra-kemerdekaan Indonesia,

" Angklung Sered sebagai bentuk lambang perjuangan melawan penjajahan belanda kala itu, dengan mulanya angklung seret dijadikan sebuah seni adu antar sesama jawara dalam memainkannya, konteks melawan penjajahan belanda, Angklung sered menjadi instrumen santri dan pribumi dalam ambil bagian melawan penjajahan saat itu," Pungkasnya.

Selain itu Dr. Agus Abdul Wakih M.Sen pun menerangkan geliat jurus pergerakan silat setempat dari Tasikmalaya memiliki sanad keilmuan dari Syekh Abdul Muhyi. "Budaya daerah kala itu terdapat jurus silat 17 dengan asma Allah SWT menjadi sebuah keterampilan pergerakan silat yang memiliki keterhubungan 17 itu yakni dari jumlah rakaat shalat, agar mendakwah islam di Nusantara dengan silat berbarengan perjuangan melawan para penjajah di Tasikmalaya dan keterhubungan ilmu pengetahuan sampai pergerakan jurusnya didapatkan dari Syekh Abdul Muhyi " Ungkapnya.

Masuk pada sesi dialog, salah satu peserta bertanya yakni dari BEM PTNU Se-Nusantara diwakili oleh Alfi Muhammad Hudori menanyakan terkait konteks kekinian terkait Bagaimana Kebudayaan dapat diadopsi pada generasi muda saat ini dalam membangun karakter bangsa di tengah kecanggihan teknologi informasi masa kini.

Pertanyaan tersebut dijawab diuraikan oleh Dr. Agus Abdul Wakih M.Sen terakit pentingnya pendidikan karakter dalam kapasitasnya bagi generasi muda mendatang. " Yang pertama, Kurikulum harus diganti,disesuaikan, dirubah dan disempurnakan,. Kedua, tayangan-tayang TV perlu diaktivasi siarannya dengan kebudayaan lokal baik berbentuk pengenalan permainan setempat hingga kontek yang mendidik,. Ketiga membiasakan berbicara Bahasa Sunda ngomong Sunda dalam aktivitas sehari-hari baik secara perilaku dan ucapan"

Menanggapi penanya sebagai bagian dari unsur civitas akademika yakni BEM PTNU Se-Nusantara. Pentingnya keterhubungan Tridharma Perguruan Tinggi disampaikan disampaikan oleh Dadan Madani. " Jadikan Oase dengan mengimplementasikan nilai-nilai pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai simpul-simpul kebudayaan di tengah masyarakat" Ungkap Dadan Madani menanggapi pertanyaan terhadap audience yang hadir.

Kegiatan dimulai dari pukul 14.30 WIB dan diakhiri bedug adzan penanda saatnya berbuka puasa pukul 18.06 WIB. Selain itu warga masyarakat Desa Cipakat yang di koordinasikan oleh Kades Dadan Ridwan bersinergis dengan Ketua ranting NU Desa Cipakat setempat menggelar Bazaar berupa bagi-bagi Takjil Gratis di dalam Tenda yang difasilitasi oleh pihak Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan bagi bagi takjil Melibatkan partisipasi masyarakat desa setempat baik diantaranya untuk para pengunjung, para peserta dan panitia yang ingin berbuka puasa bersama dalam perhelatan kegiatan Ngabuburit di Desa

Ketua Ranting NU Desa Cipakat Eman Sulaeman, S.Ag mengatakan Partisipan yang memberikan Takjil adalah masyarakat Desa Cipakat dari kelompok Cipasung, Cisaro,Kokol, SMK As-Saabiq, dan kelompok Lembur Gunung.***

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah