Sementara itu Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan bahwa kota Yerussalem adalah garis merah.
Presiden menegaskan bahwa pihankya akan terus mempertahankan kota suci itu dengan segala cara.
"Yerusalem adalah garis merah," kata Presiden Abbas.
Baca Juga: Akselerasi SDM Dosen, Kemendikbudristek Luncurkan Berbagai Program
"Itu adalah hati dan jiwa Palestina dan ibu kota abadi. Tidak akan ada perdamaian, keamanan, atau stabilitas sampai dibebaskan," ujarnya.
Berbicara kepada Amerika Serikat dan Israel, Presiden menuntut diakhirinya pendudukan, hari ini dan bukan besok, menekankan bahwa Palestina tak akan gentar apalagi menyerah.
"Palestina tidak akan pergi dan akan tetap menjadi duri. Mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka. Keluarga Yerusalem di lingkungan Sheikh Jarrah tidak akan pergi dan tidak akan beristirahat,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Palestina Kirim Pesan dan Minta Bantuan Indonesia: Kejahatan Ini Menargetkan Yerusalem".***