Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Kirimkan Surat Ke Presiden Jokowi Terkait Konflik Dengan Israel

- 14 Mei 2021, 07:44 WIB
Militan Hamas Palestina berbaris selama parade militer menandai ulang tahun ke-29 berdirinya gerakan Hamas, di utara Jalur Gaza pada 8 Desember 2016
Militan Hamas Palestina berbaris selama parade militer menandai ulang tahun ke-29 berdirinya gerakan Hamas, di utara Jalur Gaza pada 8 Desember 2016 /Reuters/Suhaib Salem/

Literasi News - Ditengah konflik berdarah antara Palestina - Israel Kepala Biro Politik kelompok militan Hamas mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi.

Dalam surat yang dikirimkan oleh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Itu, pihaknya meminta solidaritas Indonesia dalam menghadapi konflik terparah sejak tahun 2014 itu.

‘’Kami menulis surat ini kepada Yang Mulia pada hari-hari bulan solidaritas, kerja sama dan menjelang kemenangan ini, dengan berharap dan percaya bahwa umat Islam akan menjadi seperti satu struktur konkret untuk berdiri bersama Yerusalem dan kesucian,’’ tulis Ismail Haniyeh seperti yang dikirim ke Anadolu Agency.

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Jumat 14 Mei 2021: Saksikan Movie Spesial Lebaran, OVJ, dan Lapor Pak di Trans7

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menjelaskan bagaimana kondisi Palestina dibawah tindakan brutal yang dilakukan oleh Israel yang menutup mesjid Al-Aqsa.

"Anda telah mengikuti bagaimana Masjid Al Aqsa yang diberkati dan alun-alunnya serta pria dan wanita pemberani yang membela Al Aqsa terkena penyerbuan, penodaan, penindasan, dan kebrutalan, belum lagi menutup masjid dan menolak akses jamaah Muslim ke sana,’’ 

Haniyeh juga mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh negara Yahui itu menargetkan Yerusallem yang pada waktu terakhir telah mereka klaim sebagai ibukota negaranya.

Baca Juga: Ribuan Pemudik Bersepeda Motor Jebol Penjagaan Pos Penyekatan di Ciloto, Cipanas, Cianjur

‘’Kejahatan ini menargetkan Kota Yerusalem yang diduduki dalam sejarah Islamnya,’’ kata Haniyeh.

Sementara itu Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan bahwa kota Yerussalem adalah garis merah.

Presiden menegaskan bahwa pihankya akan terus mempertahankan kota suci itu dengan segala cara.

"Yerusalem adalah garis merah," kata Presiden Abbas. 

Baca Juga: Akselerasi SDM Dosen, Kemendikbudristek Luncurkan Berbagai Program

"Itu adalah hati dan jiwa Palestina dan ibu kota abadi. Tidak akan ada perdamaian, keamanan, atau stabilitas sampai dibebaskan," ujarnya. 

Berbicara kepada Amerika Serikat dan Israel, Presiden menuntut diakhirinya pendudukan, hari ini dan bukan besok, menekankan bahwa Palestina tak akan gentar apalagi menyerah.

"Palestina tidak akan pergi dan akan tetap menjadi duri. Mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka. Keluarga Yerusalem di lingkungan Sheikh Jarrah tidak akan pergi dan tidak akan beristirahat,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Palestina Kirim Pesan dan Minta Bantuan Indonesia: Kejahatan Ini Menargetkan Yerusalem".***

 

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x