Akses Jalan Terputus Akibat Pergerakan Tanah, Warga Kampung Cipari Desa Rawabelut Cianjur Terisolir

- 9 Februari 2021, 18:11 WIB
Dampak pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rumah warga terancam dan akses jalan terputus
Dampak pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rumah warga terancam dan akses jalan terputus /Nabiel Purwanda/Literasi News

Literasi News - Seratusan warga terisolir dan puluhan lainnya mengungsi setelah terdampak pergerakan tanah di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Desa Rawabelut Syarip Hidayat, mengatakan, bencana pergerakan tanah yang menerjang kawasan itu terjadi, Senin 8 Februari 2021 setelah hujan deras mengguyur wilayah itu lebih dari tiga jam.

Syarip menyebutkan, pergerakan tanah terjadi di beberapa titik, mulai dari jalan hingga pemukiman warga. "Pergerakan tanah membuat jalan dan tanah di pemukiman warga ambles. Bahkan ada yang sampai 2 meter," kata Syarip, kepada wartawan, Selasa.

Baca Juga: Piala FA Cup Nanti Malam, Jadwal Pertandingan dan Siaran Langsung. Manchester United vs West Ham

Menurutnya, salah satu akses yang terdampak yakni jalan menuju Kampung Cipari Desa Rawabelut. Akibatnya 105 orang warga di kampung tersebut terisolir.

"Jalan ke Kampung Cipari sekarang putus akibat tanahnya amblas ke bawah. Jadinya terisolir, kendaraan tidak bisa melintas, dan itu akses satu-satunya ke kampung tersebut," ujarnya.

Syarip mengatakan selain jalan, ada 16 rumah yang terdampak. Akibatnya 21 keluarga dengan total 84 jiwa mengungsi untuk mengantisipasi pergerakan tanah lebih parah dan longsor.

Baca Juga: Peringatan Hari Pers Nasional 2021 Dilaksanakan Virtual di Pendopo Cianjur

"Warga yang rumahnya terdampak sudah dievakuasi dan diungsikan. Ada yang di tempat pengungsian khusus ada juga yang mengungsi ke rumah kerabatnya," kata dia.

Syarip menambahkan pergerakan tanah di desa tersebut bukan yang pertama. Beberapa tahun terakhir juga terjadi pergerakan tanah, namun kali ini menjadi yang terparah.

"Pertama pergerakan tanah terjadi pada 2014, terjadi lagi 2016 dan sekarang 2021. Untuk sekarang jadi yang terparah," ujarnya.

Baca Juga: Sadis, Jenazah Seorang Bocah Perempuan Berusia 7 Tahun Ditemukan Dalam Karung

Baasiyah (48) warga Kampung Cipari, mengatakan, dirinya memilih untuk mengungsi lantaran khawatir karena sebagian rumahnya ambruk.

"Saya mengungsi dan membawa perabotan ke rumah orang tua saya, karena disini saya takut akan longsor," kata Baasiyah.

Di sisi lain, Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan pihaknya sudah menyiagakan petugas yang akan memantau kondisi pergerakan tanah di Desa Rawabelut.

Baca Juga: TOL CIPALI AMBLAS, Pengelola Bikin Jalur Darurat tapi Tidak Beres Hari Ini

"Petugas dari BPBD dan Retana sudah di lokasi. Akan dipantau terus. Jika kembali terjadi retakan tanah, petugas akan segera melakukan evakuasi untuk mencegah terjadinya korban jiwa," pungkas Irfan.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x