Literasi News - Pemerintah telah menetapkan bahwa para tenaga kesehatan menjadi prioritas utama penerima vaksinasi Covid-19 tahap I. Hal itu tak lepas dari tingkat kerawanan mereka terpapar Covid-19.
Meski mendapat keistimewaan, tetapi sejumlah tenaga kesehatan malah tidak hadir saat harus menjalani vaksinasi. Padahal, mereka sudah sejak jauh hari menerima undangan agar datang saat vaksinasi sesuai yang dijadwalkan.
Kasus ini diketahui terjadi di Kota Pontianak. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sidiq Handanu mengatakan, ada 5.500 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Kota Pontianak.
Baca Juga: BMKG: Potensi Gempa Susulan Cukup Kuat masih Memungkinkan Terjadi Lagi, Termasuk Potensi Tsunami
"Untuk tahap pertama sesuai arahan dari pemerintah pusat, maka vaksinasi ini kami prioritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas lapangan yang ada di Kota Pontianak," kata Sidiq, seperti dilansir Antara, Minggu, 17 Januari 2021.
Menurut dia, yang termasuk tenaga kesehatan itu ialah orang yang berkecimpung di bidang medis, mulai dari dokter, perawat dan lainnya.
"Tetapi dari jumlah 5.500 tenaga kesehatan itu, tidak semuanya bisa dilakukan vaksin, tetapi dipilah lagi. Karena, bagi yang sudah terpapar Covid, belum bisa divaksin untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan selanjutnya. Termasuk yang memiliki penyakit lainnya," ujar Sidiq.
Baca Juga: Simak! Berikut ini Arti, Kriteria, dan Syarat PPPK 2021, hingga Mekanisme Pemberhentian
Setelah tenaga kesehatan selesai divaksin, maka dilanjutkan dengan vaksinasi bagi TNI/Polri dan ASN serta para guru yang tugasnya banyak bersentuhan langsung kepada masyarakat. "Baru dilanjutkan bagi masyarakat umum," ujarnya.
Sidiq menuturkan, dari 5.500 tenaga kesehatan itu, yang melakukan registrasi pada 14-16 Januarii 2021 ada 313 orang, Namun, sebanyak itu, yang hadir ada 289 orang.
"Dari 289 orang, yang layak diimunisasi sebanyak 209 orang. Yang mengalami penundaan 42 orang, dan sebanyak 32 orang tidak layak karena ada penyakit bawaan," katanya.
Baca Juga: Bangunan Pesantren Ambruk, Belasan Santri Mengalami Luka-luka
Pihaknya akan menelusuri para tenaga kesehatan yang tidak menghadiri undangan vaksinasi yang telah dijadwalkan. "Kami akan telusuri siapa-siapa tenaga kesehatan itu, kemudian pegawai mana, alasannya apa tidak hadir saat akan dilakukan vaksinasi," ujarnya.
Dia menjelaskan, kalau para nakes itu tidak punya alasan kuat mengapa tidak hadir ataupun sengaja tidak hadir, maka bisa dianggap menolak vaksinasi.