Inilah yang Membuat Macan Tutul Penghuni Hutan Ciwidey Bandung itu Akhirnya Mati

26 Oktober 2020, 13:27 WIB
Proses evakuasi Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) oleh petugas dibantu warga saat ditemukan di perkebunan kopi milik warga di petak 3F Perhutani, di Kawasan Kawah Putih, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jumat, 23 Oktober 2020. /Dok. FK3I Jawa Barat

Literasi News - Kondisi macan tutul Jawa (Pantera pardus melas) yang akirnya mati saat dalam proses perawatan tim medis Kebun Binatang Bandung, diperkirakan sudah lima hari mengalami luka dan tidak mendapat asupan makanan.

Saat ditemukan warga di perkebunan kopi kawasan hutan Ciwidey-Rancabali, Kabupaten Bandung pada 23 Oktober 2020 lalu, kondisi macan tutul betina ini sudah sangat lemah.

"Perkiraan tim dokter Kebun Binatang Bandung, matul (macan tutul) ini sudah lima hari di tempat tersebut dan tidak mendapatkan makan apapun. Saat kulitnya ditarik pun sudah sangat kering, artinya kondisinya memang sudah lemah," ujar Markom Kebun Binbatang Bandung, Sulhan Syafi'i, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Banjir Bandang kembali Melanda Wilayah Selatan Kabupaten Cianjur, Ratusan Rumah Terendam

Bahkan, lanjut dia, saat macan tersebut dievakuasi ke ke kebun binatang, luka sobek pada bagian pahanya sudah bernanah.

Tim dokter kebun binatang Bandung pun memlakukan upaya pertolongan secara maksimal meski ada kekhawatiran ketika melihat luka yang diduga disebabkan terkena jerat babi hutan tersebut.

"Pada saat kedatangan matul tersebut, kita upayakan semaksimal mungkin. Kalau bisa sembuh Alhamdulillah, tapi kemungkinan perkiraan 50persen sembuh, 50persen akan mati. Tapi kita upayakan semaksimal mungkin," ungkap Sulhan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang, Disiapkan Check Point di Akses masuk Cianjur

Dari tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun, lanjut dia, sudah memberikan dukungan yang sangat baik, yaitu dengan ikut memberikan kemudahan administrasi dan memberikan masukan pada saat berdiskusi mengobati matul tersebut.

Menurut tim dokter Kebun Binatang Bandung, lanjut dia, sudah dua labu infus yang diberikan untuk matul itu. Bahkan pada Sabtu (24 Oktober) macan tutul ini sudah bisa makan, menghabiskan 1kilogram hati sapi dan sedikit daging cincang.

"Antibiotik pun sudah diberikan untuk mencegah luka lebih parah agar cepat sembuh," terangnya.

Baca Juga: Penyair Difabel ‘Opik Geulang’ akan Bedah Buku Puisinya dalam 'Nyarisi' di Hari Sumpah Pemuda

Namun kondisi luka yang cukup parah dan sudah bernanah kemungkinan juga trauma yang menyebabkan matul itu tidak bisa bertahan.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler