Dampak Siklon Tropis, BNPB : Selama Cuaca Ektrim Di NTT 128 Warga Tewas, 72 Hilang dan 8.424 Mengungsi

6 April 2021, 09:29 WIB
BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Dampak Siklon Tropis, BNPB : Selama Cuaca Ektrim Di NTT 128 Warga Tewas, 72 Hilang dan 8.424 Mengungsi /BMKG/

Literasi News - Cuaca ekstrem dampak siklon tropis melanda wilayah timur Indonesia, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa bencana alam di NTT. BNPB mencatat selama cuaca ekstrem berlangsung, 128 warga meninggal dunia di Lembata, Flores Timur dan Alor. Selain itu masih ada 72 orang warga lainnya hilang, hingga kini belum ditemukan.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB Siklon tropis berdampak terhadap delapan wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.

Siklon tropis masih berpotensi terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari ke depan. Selain merenggut korban jiwa dan hilang, beberapa bencana yang terjadi akhir pekan kemarin memicu pengungsian lebih dari 8.000 warga.

Baca Juga: Perempuan Muda Asal Sukabumi Diamankan Tim Densus 88 Antiteror

Dikutip Literasinews dari laman resmi BNPB, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) hingga Senin 5 April 2021 pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau  2.683 warga lainnya terdampak.

Selama cuaca ekstrem berlangsung menyebabkan banyak korban jiwa, yakni 128 warga meninggal dunia. Perinciannya di Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12. Selain itu 72 orang hilang dengan rincian di Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT. 

Baca Juga: Turut Bela Sungkawa Sedalam Dalamnya, Wabup Garut Helmi Budiman Ungkapkan Duka Saat Jenguk Korban Truk Maut

Pengungsian terbanyak diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur jumlahnya 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tersebut berdampak pada sejumlah kerugian antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR).

Selain itu, fasilitas umum (fasum) sebanyak 14 unit rusak berat, 1 rusak ringan dan 84 unit lain terdampak. Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut.

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Batas Waktu Ibadah Manusia kepada Allah SWT

Kota Kupang
- 10 unit rumah RS
- 657 unit rumah terdampak

Kabupaten Flores Timur
- 82 unit rumah RB
- 34 unit rumah RR
- 97 unit rumah terdampak
- 8 unit fasum RB

Kabupaten Malaka
- 1.154 unit rumah terdampak
- 65 fasum terdampak

Kabupaten Ngada
- 4 unit rumah RB
- 2 unit rumah RS
- 1 fasum terdampak

Kabupaten Sumba Barat
- 54 unit rumah terdampak

Baca Juga: Siaran Langsung Liga Champion 2020-2021 Perempat Final Leg Pertama, Nanti Malam 7-8 April 2021 di SCTV

Kabupaten Sumba Timur
- 7 fasum terdampak

Kabupaten Rote Ndao
- 12 unit rumah RB

Kabupaten Alor
- 21 unit rumah RB
- 106 unit rumah RS
- 6 fasum RB
- 1 fasum RR
- 11 fasum terdampak

Terkait pascakejadian, lanjutnya, BPBD kabupaten dan kota dibantu dengan berbagai pihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana, seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian.

Baca Juga: BMKG Hari ini, 6 April 2021. Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Barat

Selain itu melakukan distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir. Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler