Network
Literasi News - Banjir bandang lahar dingin Gunung Ile Lewotolok Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah merenggut 11 korban jiwa. Demikian laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata NTT.
"Korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal ada 11 orang, sebelumnya sudah ditemukan enam orang pada Minggu siang, namun pada petang hari ditemukan lagi lima orang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Siprianus Meru ketika dihubungi dari Kupang, Minggu malam.
Ia mengatakan tujuh korban meninggal dalam bencana alam pada Minggu, pukul 02.00 Wita telah dimakamkan. Sedangkan empat jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh petugas kesehatan di RSUD Lewoleba.
Baca Juga: Banjir Bandang Flores Timur, 27 Warga Hilang Belum Ditemukan
"Data sementara baru 11 orang yang meninggal dan kemungkinan jumlahnya bertambah karena proses pencarian masih dilakukan," katanya dikutip Literasinews dari laman Antara.
BPBD Kabupaten Lembata masih melakukan pendataan terkait dengan bencana alam. Ada tiga desa yang paling parah yaitu Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.
"Tiga desa ini paling parah jumlah korban meninggal cukup banyak. Proses pencarian korban yang hilang di tiga desa ini masih berlangsung," katanya.
Baca Juga: Saksikan Looper dan Vice, Berikut Jadwal Trans TV Hari Ini Senin, 5 April 2021
Ia menambahkan saat terjadi bencana cukup banyak warga di tiga desa itu sedang tidur. Kondisi daerah tersebut gelap karena aliran listrik saat kejadian dalam kondisi padam. Hujan cukup deras dan angin kencang juga melanda daerah setempat.
"Banyak korban yang meninggal dan hilang dalam peristiwa ini karena terjebak dalam aliran banjir bandang lahar dingin dari kawasan Gunung Ile Lewotolok," kata Sipri.***
