Literasi News - Korban meninggal dunia bertambah lagi. Akibat banjir bandang dan longsor di Desa Nele Lamadiken, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu sore tercatat menjadi 54 orang.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Flores Timur NTT Agustinus Payong Boli ketika dikonfirmasi dari Kupang, Minggu malam. Demikian dikutip Literasinews dari laman Antara.
"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih berlangsung di lapangan," katanya.
Ia mengungkapkan tanah longsor di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng terjadi pada Minggu, sekitar pukul 01.00 Wita. Ketika itu daerah tersebut diguyur hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama.
Menurutnya kondisi cuaca ekstrem menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor, membawa serta kayu dan batu besar sehingga menghantam pemukiman warga desa itu.
Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadiken beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor.
Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur NTT Bertambah Jadi 41 orang
Ia mengatakan saat ini upaya pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan oleh petugas dengan dukungan berbagai elemen masyarakat setempat.
"Ada korban meninggal juga ditemukan di Desa Nobo di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir," katanya.