Heboh Dentuman Misterius di Bali, Lapan: Diduga Sumbernya dari Meteor Jatuh

25 Januari 2021, 17:44 WIB
Ilustrasi meteor. /Pixabay/OpenClipart-Vectors/

Literasi News - Warga Buleleng, Bali, pada Minggu 24 Januari 2021 kemarin dihebohkan dengan suara dentuman misterius yang terdengar sangat keras.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebut suara itu diduga berasal dari meteor besar yang jatuh.

Dikutip dari kantor berita Antara, peneliti madya Lapan, Rhorom Priyatikanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan ada kemiripan antara dentuman keras di Buleleng dengan di Bone.

Baca Juga: Delapan Kali Bencana Hidrometeorologi Melanda Cianjur di Bulan Januari 2021

Sehingga Rhorom menduga ledakan di Buleleng juga disebabkan karena adanya meteor besar yang jatuh.

"Meteor itu menimbulkan gelombang kejut yang terdengar sebagai ledakan," kata Rhorom pada Senin 25 Januari 2021.

Dia melanjutkan, meteor yang diduga menjadi sumber dentuman keras di Buleleng memiliki ukuran awal beberapa meter dan lebih kecil jika dibandingkan dengan asteroid yang jatuh di Bone.

Baca Juga: Peredaran Narkotika Jaringan Lapas Berhasil Diungkap Satnarkoba Polres Cianjur, Tiga Napi Terlibat

Rhorom menjelaskan, meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak menimbulkan potensi bahaya karena tidak mengandung unsur radioaktif yang membahayakan.

"Mineral yang terkandung dalam meteori pun tidak berbahaya bagi lingkungan," kata Rhorom.

Peristiwa jatuhnya asteroid di Bone terjadi pada 8 Oktober 2009 ledakan suaranya terdengar warga, yang disertai getaran kaca-kaca rumah mereka. Selain itu mereka juga melihat jejak asap di langit.

Berdasarkan laporan Lapan pada saat itu menduga meteor besar jatuh ke tanah Bone setelah mereka mendapatkan bukti penelitian NASA yang menggunakan data infrasound dengan indikasi diameter meteor yang jatuh sebesar 10 meter dengan getaran 1,9 Magnitudo berdasarkan rekaman seismograf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Cegah Krisis Pangan, Komisi II DPRD Jabar Usul ke Pusat agar Jutaan Hektar Lahan Tidur Bisa Diberdayakan

Jejak cahaya di langit yang pernah dilihat warga Bone pada tahun 2009 silam juga dilaporkan oleh warga Buleleng, Bali, pada Minggu 24 Januari 2021 sekitar pukul 11 WITA kemarin, di samping suara dentuman yang terdengar cukup jelas.

Sensor gempa Stasiun BMKG di Singaraja mendeteksi adanya anomali getaran selama 20 detik mulai pukul 10.27 WITA. Laporan dari BMKG stasiun Singaraja menyebutkan getaran tersebut memiliki intensitas sekitar 1,1 Magnitudo dan dalam laporannya disebutkan ada kemungkinan peristiwa tersebut merupakan kejadian benda antariksa yang jatuh.

Rhorom juga menyatakan berdasarkan pemantauan orbit.sains.lapan.go.id tidak menunjukkan adanya benda artifisial atau sampah antariksa yang diperkirakan melintas rendah atau jatuh di wilayah Indonesia.

Baca Juga: BKN: PPK Diminta Segera Terbitkan SK CPNS, Persetujuan dan Penetapan NIP Sudah 95 Persen

Hal ini memperbesar kemungkinan jika peristiwa yang terjadi di Buleleng berkaitan dengan benda alamiah.

"Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di Buleleng. Dalam prosesnya, meteor tersebut dapat memicu gelombang kejut hingga suara dentuman yang bahkan terdeteksi oleh sensor gempa," demikian Rhorom.***(Daulat)

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler