Kritisi Implementasi Perda Pesantren, Sidkon Djampi: Belum Jelas Arahnya Kemana

- 14 Mei 2023, 15:13 WIB
Kritisi Implementasi Perda Pesantren, Sidkon Djampi: Belum Jelas Arahnya Kemana.
Kritisi Implementasi Perda Pesantren, Sidkon Djampi: Belum Jelas Arahnya Kemana. /DPRD Jabar

"Termasuk juga beasiswa santri yang tidak mampu ini juga kami berharap agar terus diperjelas perencanaannya," kata dia.

Program OPOP dan Sadesha Belum Optimal

Selain soal Perda Pesantren, Anggota Komisi I DPRD Jabar ini mengkritisi program unggulan Ridwan Kamil yang sudah berjalan yakni, One Pesantren One Produk (OPOP) dan Satu Desa Satu Hafizh (Sadesha).

"Penguatan OPOP ini harus lebih masif lagi perencanaannya arahnya kemana, juga perlu diperjelas. Intinya bahwa penguatan OPOP berkeadilan dan berkesejahteraan," papar dia.

Adapun program Sadesha menurut Sidkon selama ini berjalan sudah cukup baik. Tapi malah di tahun 2023 program ini terseok-seok

"Padahal di Tahun 2022, saya sudah mengapresiasi sangat baik program ini. Pelaksanaan Sadesha di Tahun 2022, sangat baik. Tetapi malah di 2023 ini gak jelas pelaksanaannya, apalagi pengembangan dan perencanaannya," imbuh dia.

"Saya mendorong pemerintah provinsi Jawa Barat agar Sadesha ini terus dilanjutkan, jangan malah mau dihapus," tegas Sidkon.

Terakhir, ia berharap Pemprov Jabar agar segera merencanakan, menganggarkan dana abadi untuk pendidikan Pesantren.

"Dana abadi untuk fasilitasi pengembangan pondok pesantren di Jawa Barat harus mulai diinisiasi. Kalau ada alasan bahwa 2023 dan 2024 itu tersedot anggaran yang besar untuk pelaksanaan Pemilu dan Pilkada, Saya berharap di 2025 itu sudah mulai diinisiasi dan dianggarkan. Targetnya, tahun 2026, Jabar punya dana abadi sebesar 2 trilyun," tambah Sidkon.

"Awal 2024 ada penganggaran dana Abadi Pesantren kemudian dilanjutkan di tahun 2025 dan selambat-lambatnya 2026 itu sudah ada dana Abadi pesantren di angka 2 triliun," pungkas dia.***

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x