Ikut Resmikan Kiem, Ketua Komisi II DPRD Jabar: Rebana Metropolitan Harus Pro Pribumi

- 19 November 2020, 14:05 WIB
Komisi II DPRD Jabar menekankan pembangunan Rebana Metropolitan harus pro pribumi, terutama penyerapan tenaga kerja yang harus memprioritaskan SDM lokal.
Komisi II DPRD Jabar menekankan pembangunan Rebana Metropolitan harus pro pribumi, terutama penyerapan tenaga kerja yang harus memprioritaskan SDM lokal. /Foto: Zaenal Mutaqin/Literasi News

Literasi NewsKetua Komisi II DPRD Jabar, Rahmat Hidayat Djati menghadiri peresmian pembangunan Kertajati Industrial Estate Majalengka (Kiem). Kiem yang dibangun di atas seluas 400 Hektar itu berada di Kawasan Setiga Rebana Metropolitan.

Adapun Rebana merupakan kawasan Metropolitan di wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Rebana menjadi Kawasan metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Metropolitan (Kota/Kab Bandung, Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang).

Baca Juga: Temuan Baru Positif Covid-19 Bermunculan, Pjs Bupati dan Kapolres Cianjur Serukan Perketat Prokes

Awal pekan ini, Gubernur Jawa Barat bersama tujuh bupati/wali kota telah menjalin kesepakatan membangun Rebana Metropolitan sebagai kawasan terpadu baru di Jawa Barat, dalam kegiatan West Java Invesment Summit (WJIS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Senin 16 November 2020.

Ketujuh bupati/walikota tersebut yaitu Bupati Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Wali Kota Cirebon.

Rebana menjadi kawasan metropolitan ketiga di Jabar setelah kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Metropolitan (Kota/Kab Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Sumedang).

Baca Juga: Sejumlah Dinas Instansi di Pemkab Cianjur Kembali Terapkan WFH Guna Memutus Penyebaran Covid-19

Dalam kesempatan itu, Rahmat Hidayat Djati menyebutkan, nilai investasi pembangunan Rebana Metropolitan tidak tanggung-tanggung, mencapai 350Triliun.

“Di dalam kawasan Rebana Metropolitan ini ada tiga mega infrastruktur, yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, dan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan)” papar Rahmat.

Pada dasarnya, tegas Rahmat, Komisi II DPRD Jawa barat sangat mendukung pembangunan Kawasan metropolitan ketiga di Jawa Barat tersebut, karena akan menjadi simpul kesejahteraan bagi masyarakat banyak.

Baca Juga: RSHS Bandung Mulai Kewalahan, DPRD Jabar Dukung Hotel Dijadikan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

“Rebana Metropolitan jelas akan menyerap banyak tenaga kerja. Jadi pada prinsipnya kami mendukung akan pembangunan Rebana Metropolitan ini,” tegas anggota Fraksi PKB ini.

Rahmat Djati yang akrab disapa Rahmat Toleng ini juga mengingatkan, Rebana Metropolitan harus bisa mengakomodasi pekerja lokal.

“Karena Rebana Metropolitan ini diperkirakan akan meenyerap tenaga kerja sekitar 4,5 juta orang,” terangnya.

Baca Juga: Hendak Jual Handphone Curian, H Jadi Bulan bulanan Massa

Initinya, lanjut dia, pembangunan tersebut harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, utamanya masyarakat yang berada di Kawasan rebana.

Namun, lanjut dia, pihaknya juga mewanti-wanti agar pembangunan ini harus memperhatikan lingkungan.

Baca Juga: Buat yang Rindu Nonton di Bioskop, Inilah Daftar Film yang akan Tayang 2021 Mendatang

Perihal lingkungan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rhuzanul Ulum yang menghadiri peresmian Kiem tersebut, menyebutkan, Rebana Mteropolitan harus ketat dalam memperhatikan lingkungan termasuk dalam pengendalian sampah.

"Lingkungan harus diperhatikan termasuk tumbuh," tegas Uu.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah