Literasi News - Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati memberi masukan bagi para seniman tradisi se-Kabupaten Karawang, dalam acara orasi budaya, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat 13 November 2020.
Rahmat Djati yang berasal dari dapil Karawang itu menyampaikan soal perkembangan kesenian tradisi seperti kuda renggong, bajidor, odong-odong, dan lainnya, di wilayah Karawang yang mulai tergeser kesenian yang serba instan seperti organ tunggal.
Dikatakan, kondisi itu mulai terjadi sekitar 15 tahun belakangan ini.
Baca Juga: Hati-hati, Ada Gerombolan Pencuri Menyamar Jadi Petugas Pertanahan
Menurutnya, patut diakui, semakin memprihatinkanlah nasib para seniman tradisi atas kondisi itu karena hilangnya ruang berekspresi sebagai seniman sekaligus hilangnya mata pencaharian.
Faktor ekonomilah, lanjut dia, yang menjadi penyebab utama kesenian tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat.
'Nanggap' atau 'tatanggapan', demikian istilah masyarakat Karawang bagi penyelenggara hajatan untuk menyewa kelompok kesenian tradisi, tidak semua anggota masyarakat mampu melakukannya karena biayanya yang cukup besar.
Baca Juga: Yuk, Lebih Bijak Dalam Menggunakan Gadget Dengan Cara Berikut Ini
Kendati begitu, 'tatanggapan' dalam suatu hajat penikahan, sunatan, tau pesta lainnya, seolah sudah menjadi keharusan bagi masyarakat Karawang meskipun kondisi keuangan si empu hajat tidak terlalu mencukupi.