BNPB Gelar Apel Siap Siaga Bencana, BMKG Antisipasi Cuaca Ekstrim dan Fenomena La Nina

- 22 Oktober 2020, 16:11 WIB
Apel siaga bencana BNPB di Kabupaten Bogor
Apel siaga bencana BNPB di Kabupaten Bogor /Dok. BMKG/

Literasi News - Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Banjir dan Longsor diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Talaga Saat, Kampung Cibulao, Cisarua Kabupaten Bogor Selasa, 21 Oktober 2020.

Dalam acara ini juga dilakukan penanaman 1.500 pohon dan pelepasan 10.000 ekor bibit ikan. Acara dihadiri oleh Kepala BNPB Doni Munardo,Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bogor Bima Arya, Bupati Bogor Ade Yasin Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Mohammad Hasan.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan dalam rangka antispasi menghadapi cuaca ekstrim dan potensi La Nina di beberapa tempat, khususnya di wilayah Jawa Barat. Sedangkan Talaga Saat merupakan titik nol kilometer Sungai Ciliwung.

Baca Juga: Sungai Cisokan Perlu Dinormalisasi, Dua Kali Jadi Penyebab Banjir Bandang

Dalam sambutannya, Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan fenomena La Nina diprediksi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia. Berdasarkan prediksi dan data suhu muka air laut yang berada jauh di Samudra Pasifik, dapat berdampak hingga ke Bogor.

"Kebetulan saat ini sedang mengalami peningkatan curah hujan. Artinya, terjadi dobel. Tidak ada La Nina saja, Bogor ini juara, curah hujannya tinggi. Apalagi terjadi La Lina, akumulasi curah hujan akan naik 20-40 persen. Pada fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama," katanya.

Dia menjelaskan suhu muka air laut di Samudera Pasifik mengalami anomali. Saat ini sudah minus hampir mencapai satu derajat celcius. Sementara suhu muka air laut di kepulauan maritim Indonesia hangat. "Maka terjadilah gap antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah ekuator dengan Kepulauan Indonesia," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Awas, Kenaikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Rp100 Ribu Hanya untuk Alokasi Belanja Ini

Selain itu, pada minggu ini akan masuk gelombang awan dari sebelah Timur Afrika Selatan memasuki wilayah Indonesia yang disebut fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). "Artinya di minggu ini ada tiga fenomena bersinergi. Yaitu fenomena La Nina, fenomena MJO, dan fenomena curah hujan aslinya di Bogor," ungkap Dwikorita.

Oleh karena itu, Ia meminta semua pihak untuk bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. "Tetapi khusus minggu ini, meskipun belum memasuki puncaknya, ada tiga faktor yang bersinergi tadi. Mari kita jaga alam, alam jaga kita, semoga penghijauan ini dapat membantu kita semua," pungkas Dwikorita.***

Editor: Hasbi

Sumber: BMKG.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x