Imbas La Nina, Hati-hati Cuaca Ekstrim di Jabar Selatan

- 4 November 2020, 20:02 WIB
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 4 November 2020
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 Tingkat Provinsi Jabar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 4 November 2020 /Foto: Humas Jabar/

Literasi NewsPemprov Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri, dan relawan bersiap menghadapi potensi penanggulangan bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca ekstrim seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung. Khususnya di Jabar selatan, fenomena La Nina semakin berpengaruh pada cuaca ekstrim tersebut. 

"Setiap tahun saya sampaikan kebencanaan di Jawa Barat itu antara 1.000 sampai 2.000 kebencanaan. Kalau dibagi 365 hari, maka kebencanaan di Jawa Barat itu bisa tiga sampai empat kali sehari," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021, di Gedung Sate, Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: IFI Bandung Jadi Sasaran Demonstran Anti Prancis, warganet : bisa jadi hotman paris juga didemo.

Dikatakan, 60 persen bencana faktor cuaca Indonesia terjadi di Jawa Barat. Maka, memasuki musim penghujan sekarang ini, ia menginstruksikan semua pihak untuk fokus, bukan hanya respon ketika bencana terjadi, tetapi juga sisi antisipasi guna mengurangi potensi kerugian harta benda maupun korban jiwa.

Menurutnya, potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Barat khususnya di Jabar bagian selatan diperkirakan akan meningkat akibat adanya fenomena La Nina. La Nina ini merupakan kondisi penyimpangan suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik, di mana suhu di laut akan lebih dingin sampai bisa minus satu derajat celcius atau lebih, yang berdampak pada peningkatan curah hujan.

Baca Juga: Para kyai & Pengelola Pesantren Segera Lapor Kalau Ada Santrinya Positif Covid, Jangan Ditutuptutupi

"Saya menitipkan kepada Kepala BPBD, Kapolres, dan Dandim, yang yang berada di selatan Jawa Barat untuk segera menyiapkan skenario. Pertama bagaimana peringatan dini harus berfungsi. Lalu, evakuasi harus disimulasikan. Bagaimana masyarakat memberhentikan kegiatan, kemudian melakukan evakuasi ke sebuah tempat yang aman. Simulasi evakuasi ini harus segera dilaksanakan," pintanya.

Dikatakan, Pemprov Jabar pun sudah menyiapkan konsep provinsi berbudaya tangguh bencana. Budaya Tangguh Bencana ini akan ditanamkan kepada seluruh warga melalui pendidikan sekolah sejak dini, hingga pelatihan.

"Kita harus dapat memitigasi potensi korban kebencanaan, melakukan edukasi-edukasi preventif terhadap kebencanaan. Responsif pada saat terjadi kebencanaan," tegasnya.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah