Network
Literasi News - 13 kota kabupaten di Jawa Barat sudah membentuk Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED). Dengan terbentuknya KPED tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Optimis pada tahun 2021 perekonomian Jabar akan terus tumbuh.
"Mudah-mudahan tahun ini semua membaik salah satunya kita membentuk komite pemulihan ekonomi daerah, 13 daerah sudah terbentuk dan 14 lainnya akan dipercepat," ucap pekan lalu, dikutip Literasinews dari laman resmi Pemprov Jabar.
Dikatakannya, pada lini pemulihan ekonomi, angka pertumbuhan ekonomi Jabar terus membaik walaupun masih di angka minus. Angka pertumbuhannya masih lebih baik dari angka rata-rata nasional. "Per akhir tahun 2020 angkanya lebih baik dari provinsi lain dan lebih tinggi dari rata-rata nasional," kata Gubernur.
Baca Juga: Longsor di Ngentos Nganjuk Jatim, 16 Orang Masih Dalam Pencarian, dua Meninggal dan Tiga Luka Luka
Gubernur mengatakan selain perbaikan dalam zonasi, dimana daerah yang masuk zona merah di Jabar tinggal satu, tingkat kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan juga terus membaik. Tingkat kepatuhan memakai masker sebesar 85,4 persen dan menjaga jarak 83,8 persen.
Rangking tingkat kepatuhan tertinggi memakai masker, lanjutnya, minggu ini adalah Kabupaten Bandung dan terendah Kabupaten Pangandaran. "Untuk rangking pertama kepatuhan menjaga jarak yaitu masih Kabupaten Bandung dan yang paling rendah Kabupaten Garut," katanya.
Diungkapkan Gubernur, perbaikan penanganan Covid-19 berbanding lurus dengan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/ BOR) di rumah sakit. Periode sebelumnya BOR Jabar ada di angka 80 persen kini di angka 63 persen.
Baca Juga: Longsor Cilawu Garut, 9 Rumah Tak Bisa Ditempati dan 41 Terancam
Cakupan vaksinasi untuk tenaga kesehatan, lanjutnya, menunjukkan kinerja bagus. Di delapan daerah sudah di atas 60 persen dengan cakupan paling tinggi Kota Bandung 97,9 persen. Disusul Kota Cimahi 84 persen, dan Kota Depok (73,1 persen).
Setelah itu, Kabupaten Bandung (67,4 persen), Kabupaten Indramayu (65,4 persen), Kota Bekasi (63,7 persen), Koyta Bogor (61,8 persen), dan Kabupaten Ciamis (61,8 persen).
