Salah satu contoh wujud dukungan untuk menciptakan kemandirian di kalangan pesantren yaitu seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan program One Product One Pesantren (OPOP).
Menurut Kementerian Agama Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat OPOP merupakan wujud keberpihakan Pemprov Jabar terhadap pengembangan pendidikan pondok pesantren.
Dikutip dari laman jabar.kemenag.go.id, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Adib mengatakan, dapat meningkatkan perekonomian pondok pesantren yang pada akhirnya akan menjadi pondok pesantren mandiri.
Baca Juga: Sesar Cileunyi-Tanjungsari di Ujung Timur Cekungan Bandung Simpan Potensi Gempa 6,3 Magnitudo
"Selain itu juga mengajarkan para santri untuk dapat mengembangkan potensinya," ungkap Adib.
Adib menilai bahwa dengan adanya program OPOP maka tiga peran pondok pesantren sudah dapat dipenuhi dengan baik. Peran yang pertama yaitu pondok pesantren sebagai pusat pendidikan yang menggodok calon-calon ulama.
Peran yang kedua yaitu pondok pesantren berperan sebagai pusat pengembangan sosial kemasyarakatan.
Baca Juga: Heboh Sesar Lembang akan Gempa Tahun 2021, Begini Kata BMKG Bandung
Dalam konteks ini pondok pesantren juga berperan sebagai pengembangan bisnis karena jumlah santri yang banyak maka dimungkinkan terjadinya aktivitas bisnis, dan peran ketiga pondok pesantren sebagai pusat pengembangan dakwah dan sosial keagamaan.***(Daulat)