Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kekayaan berada di dalam hatinya, Allah akan mengumpulkan (memudahkan) baginya urusannya, dan dunia akan mendatanginya dalam kondisi rendah dan hina. Dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan selalu berada di depan kedua matanya, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa-apa yang telah ditaqdirkan untuknya. (HR. At-Tirmidzi).
Bagi seorang mukmin meskipun jasadnya masih di dunia namun ia memilki pandangan jauh melampaui kehidupannya di dunia. Sebab yang ia harapkan bukan semata-mata kenikmatan dunia, tetapi jauh lebih besar dari itu semua, yakni pahala kelak di akhirat.
مَّنْ كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالْأَاخِرَةِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
"Barang siapa menghendaki pahala di dunia, maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 134). Semoga bermanfaat.***
H. Asep Dadan Wildan, M.A,
*YAYASAN KARTIJAH FIRDAUS
PONDOK PESANTREN BPPI, SMP BPPI BOJONG BANDUNG, MAJELIS TA'LIM & RUMAH FIRDAUS BERBAGI*