Literasi News - No body perfect, tidak ada manusia yang sempurna. Manusia tempatnya salah dan lupa. Namun dengan kekurangan itu semua, bukan berarti tertutup kemungkinan ia akan kembali menjadi hamba Allah SWT dan diampuni segala kesalahan dan kealpaannya.
Ketika seseorang tersadar dari segala perbuatan dosa yang dapat mendzolimi dan menjerumuskannya ke dalam jurang kehinaan di hadapan Allah SWT, dan ia ingin kembali ke jalan-Nya. Allah SWT mengingatkan bahwa janganlah berputus asa dari rahmat dan ampunan-Nya. Sebab, selama ada keinginan untuk kembali ke jalan-Nya, maka di sana pintu ampunan Allah terbuka baginya.
قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar [39]: Ayat 53)
Berkaitan dengan ampunan Allah SWT, saat ini kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menikmati karunia-Nya di Bulan Ramadhan, bulan penuh dengan ampunan untuk segenap hamba-Nya yang mengharap ampunan-Nya.
Baca Juga: Muhasabah Pagi: Adzan, Panggilan yang Menyejukan Iman
Pada bulan yang mulia ini, seakan Allah SWT menghampiri semua hamba-Nya dengan sifat-Nya al-Ghafur (Maha Pengampun), supaya hamba-Nya yang selama ini dilalaikan oleh kenikmatan dunia yang sesaat, kesenangan hawa nafsu yang menipu, dan fatamorgana jabatan yang hampa. Itu semua tidak menjanjikan kebahagian yang sebenarnya.
Allah SWT melalui Bulan Ramadhan meluruskan kembali hakikat kebahagian manusia sebenarnya tidak akan didapatkan ketika manusia memposisikan sebagai hamba dunia dan hamba ambisi atau hamba hawa nafsu. Namun kebahagian sebenarnya akan dirasakan oleh manusia ketika ia memposisikannya sebagai hamba Allah SWT.
Baca Juga: Muhasabah Pagi : Hidup Kita di Dunia Ini Sangatlah Singkat