Network
Literasi News - Rasulullaah SAW menggambarkan keindahan akhlaq seorang mu'min dalam kehidupannya bagaikan lebah. Lebah senantiasa menjaga asupan makanan, hanya memakan makanan yang baik, sehingga menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Bukan hanya itu, lebah dalam membuat sarang atau ketika mencari makannya tidak pernah merusak lingkungan serta alam sekitar, sehingga tidak ada satu tangkai atau ranting pun yang patah dan rusak.
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد
Baca Juga: Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Berencana Melarang Perayaan Tahun Baru
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mu'min itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak.” (HR. Ahmad)
Analogi yang disampaikan Nabi SAW tersebut memberikan pesan, hendaknya setiap mu'min selalu melaksanakan kewajiban dan menunaikan hak untuk orang lain. Seorang muslim akan selalu menjaga, jangan sampai perilakunya merusak sekitarnya atau tidak menyadari mengambil hak orang lain.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Indonesia Mampu Lampaui Target WHO, Simak Data Kemenkes
Artinya bahwa setiap orang menunaikan kewajibannya dan memberikan hak orang lain sesuai dengan yang semestinya. Sebab mengambil hak seorang mu'min, sekalipun perkaranya kita anggap sepele merupakan pelanggaran yang sangat berat resikonya, yaitu haram baginya masuk surga. Ini yang disampaikan Nabi SAW dalam hadits berikut ini:
عن أبي أمامة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من اقتطع حق امرئ مسلم بيمينه فقد أوجب الله له النار وحرم عليه الجنة فقال له رجلٌ وإن كان شيئاً يسيراً يا رسول الله قال وإن قضيباً من أراك
Dari Abu Umamah, “Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan neraka untuknya, dan mengharamkan surga atasnya." Maka seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun itu sesuatu yang sepele?" Beliau menjawab: "Meskipun itu hanya kayu siwak."(HR. Muslim)
