Muhasabah Pagi: Salah Satu Indikator Keimanan, Bisa Merasakan Penderitaan Sesama Mu'min

- 24 Agustus 2021, 08:34 WIB
Muhasabah Pagi: Salah Satu Indikator Keimanan, Bisa Merasakan Penderitaan Sesama Mu'min
Muhasabah Pagi: Salah Satu Indikator Keimanan, Bisa Merasakan Penderitaan Sesama Mu'min /Literasi News/Dok. H. Asep Dadan Wildan, M.A.

Literasi News - Tubuh kita merupakan suatu sistem dimana setiap bagiannya saling berhubungan secara terpadu, jika satu bagian pada tubuh kita sakit atau bermasalah maka akan terasa sakitnya oleh bagian yang lain.

Maka jika satu bagian dalam tubuh kita tidak dapat merasakan apa yang terjadi dalam bagian yang lain, itu menandakan ada masalah pada bagian tubuh tersebut.

Pernyataan di atas merupakan sebuah analogi kehidupan seorang mu'min. Dalam realitas kehidupan sosial, seorang mu'min dengan mu'min lainnya seperti sebuah sistem yang setiap elemennya saling berhubungan dan terpadu. Ketika seorang mu'min menghadapi suatu masalah, maka mu'min yang lainnya otomatis akan merasakan hal tersebut.

Baca Juga: Jadwal Seleksi SKD CPNS dan PPPK Non-guru 2021, Peserta Harus Ikut Ketentuannya

Kenyataan inilah yang disampaikan Nabi SAW dalam sebuah hadits yang menyatakan:

مَثَلُ المُؤْمِنِينَ في تَوادِّهِمْ، وتَراحُمِهِمْ، وتَعاطُفِهِمْ مَثَلُ الجَسَدِ إذا اشْتَكَى منه عُضْوٌ تَداعَى له سائِرُ الجَسَدِ بالسَّهَرِ والْحُمَّى.

Orang-Orang mu'min dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya) (HR. Muslim)

Jadi indikator telah berfungsinya keimanan seseorang bukan hanya merasakan dekat dengan Allah SWT saja, melainkan bisa merakan pula permasalahan atau penderitaan yang terjadi pada saudara mu'min yang lainnya.

Baca Juga: Resmi, Liga 1 dan Liga 2 Musim 2021-2022 Diizinkan, Kapolri Pastikan Digelar Tanpa Penonton

Jika seorang mu'min masih belum merasakan masalah yang dihadapi oleh saudara mu'min yang lainnya, ini mengindikasikan ada suatu masalah dalam keimanannya, sehingga imannya tidak berjalan secara baik dalam dirinya.

Maka seorang mu'min yang sebenarnya adalah seorang yang selalu merasakan kedekatan dengan Rabbnya, juga merasakan penderitaan yang dirasakan oleh saudara mu'min yang lainnya, sehingga lahir rasa belas kasih dan empati kepada saudara-saudara seimannya. Semoga bermanfaat.***
(H. Asep Dadan Wildan, M.A)

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x