Network
Literasi News - Allah SWT berfirman:
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِى الْأَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168)
Pesan penting dalam ayat di atas bahwa Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya dan memerintahkan hamba-Nya untuk makan dan menikmati sesuatu yang halal diciptakan Allah SWT untuk manusia di bumi ini. Namun jangan mengikuti jalannya setan yang mengajak menuju kemaksiataan, menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Konsep halal dalam perintah ayat ini tidak hanya berkaitan dengan halal secara dzatnya saja, melainkan berkaitan juga dengan halal secara proses.
Artinya dalam mendapatkan sesuatu yang halal tersebut harus melalui proses yang halal pula, sehingga karunia Allah yang kita dapatkan itu halal di pandangan Allah SWT.
Sebaliknya meskipun halal secara dzat, namun melalui proses yang tidak halal, maka sesuatu yang halal itu akan menjadi haram dipandangan Allah SWT.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Senin 28 Juni 2021, Detective Conan, Drakor, Like It, hingga MLDSPOT TV
Melalui aturan Islam yang Allah SWT jelaskan dalam al-Qur'an maupun Hadist, bertujuan agar manusia dalam mendapatkan rizki Allah tersebut melalui proses yang telah ditetapkan dalam syari'at-Nya.
