Nilai Ekonomis Tinggi dan Banyak Khasiatnya, Tanaman Porang Makin Diminati Petani

- 15 Maret 2021, 11:50 WIB
Budidaya tanaman porang kini semakin diminati para petani. Selain nilai ekonomis tinggi, juga memiliki banyak khasiat dan kegunaanya.
Budidaya tanaman porang kini semakin diminati para petani. Selain nilai ekonomis tinggi, juga memiliki banyak khasiat dan kegunaanya. /Shofira Hanan/Literasi News

Sementara kebutuhan benih porang untuk satu hektare lahan sekitar 200 kilogram, sehingga petani harus mengeluarkan biaya antara Rp30 juta - Rp80 juta.

Perbanyakan benih porang biasanya menggunakan katak atau bulbil. "Namun ketika kebutuhan benih tidak dapat terpenuhi secara konvensional, harus ada sentuhan teknologi dalam hal ini adalah teknik kultur jaringan," katanya.

Baca Juga: Rekor Baru : On The Ground, Video Klip Rose BLACKPINK, Dua Hari Tembus 69 Juta Viewer

Baca Juga: Ini Lirik Lagu On The Ground Milik Rose BLACKPINK yang Lagi Trending di YouTube

Kultur jaringan, merupakan teknik mengisolasi bagian tanaman berupa protoplas atau sel telanjang, sel jaringan, atau organ, secara aseptis dan ditumbuhkan secara in vitro (dalam botol) hingga membentuk planlet (tanaman utuh).

Sejak November 2019-Desember 2020, BB Biogen berkolaborasi dengan Direktorat Perbenihan untuk melakukan Uji Produksi Benih Porang melalui Kultur Jaringan.

“Perbanyakan melalui kultur jaringan memiliki keunggulan karena bisa dilakukan masal dalam waktu cepat, tidak tergantung pada musim, menghasilkan bibit sesuai induknya, seragam, bebas hama dan penyakit, serta mudah didistribusikan (khususnya dalam bentuk planlet)," jelasnya.

Baca Juga: Saksikan Samudra Cinta dan Love Story The Series, Berikut Jadwal SCTV Hari Ini Senin, 15 Maret 2021

Di samping itu karena adanya zat pengatur tumbuh pada saat ditumbuhkan secara in vitro maka pertumbuhan juga menjadi lebih cepat.

Ika mengungkapkan, tahapan kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman meliputi pemilihan tanaman induk, sterilisasi eksplan/bahan tanaman, penanaman in vitro/di laboratorium, subkultur (multiplikasi tunas), induksi perakaran hingga menjadi planlet, aklimatisasi di rumah kasa/kaca, dan transplanting/pemindahan ke lapang.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x