Network
Literasi News - Kabupaten Garut dulu memiliki banyak talenta pesepakbola handal, terbukti dengan menyumbangkan nama-nama besar di klub Persib kebanggaan warga Jawa Barat ini dari mulai Adeng Hudaya sampai Yandi Sofyan, namun sekarang hampir tak terdengar lagi.
Hal ini yang dihawatirkan Dadan Arief Rahman yang pernah menjadi asisten Tenaga Ahli Menpora tahun 2015 "dulu garut itu gudang talenta pemain sepakbola di jabar, tapi sayang sekarang seakan kalah saing oleh daerah-daerah lain di priangan," kata Dadan.
"Hal ini karena kepedulian instansi terkait terhadap pembinaan dini pemain sepakbola lama, padahal cukup banyak ssb yang ada di kab. Garut," lanjutnya.
Baca Juga: Hasil Ijtima Ulama Indramayu: Dukung Gus Muhaimin Jadi Cawapres dan Syaiful Huda Cagub Jabar 2024
Dadan yang juga pernah menjadi panitia nasional LSN (Liga Santri Nusantara) tahun 2015, ketika kompetisi nasional fakum akibat PSSI fakum akibat PSSI dibekukan FIFA, Kemenpora menginisiasi kegiatan kompetisi sepakbola Liga Santri Nusantara.
"Pada liga santri nusantara pertama thn 2015 kebetulan saya menjadi panitia nasional, ketika itu Garut yang diwakili ponpes al-qonaah cikajang menjadi semifinalis nasional yang di gelar di sidoarjo jawa timur, ini bukti garut punya talenta dan bisa berorestasi bahkan ditingkat nasional," kata Dadan.
Selanjutnya di tahun 2017 Dadan pun pernah menjadi Kordinator Region Garut Liga Desa Nusantara yang dipelopori oleh kementrian Desa.
Baca Juga: Erni Sugiyanti Usulkan Tambah Fungsi Posyandu Untuk Digunakan Pusat Pelayanan Kesehatan Desa
"Pada tahun 2017 saya pernah menjadi kordinator region kabupaten garut liga desa nusantara yang diadakan kementrian desa, ketua panitia lokalnya ketika itu H. Amar Komarudin yang sekarang menjadi ketua Askab PSSI Garut," lanjutnya.
