Network
Literasi News - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Indeks Pembangunan Gender (IPG) dalam rentang waktu antara tahun 2017 sampai 2019 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 IPG Jawa Barat berada di angka 89,18; tahun 2018 (89,19); dan tahun 2019 (89,26).
Terkait itu, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Barat ingin menunjukkan keseriusannya untuk terus mendorong peningkatan kualitas kaum perempuan, khusunya di ranah politik guna membangun Jawa Barat lebih dinamis di masa yang akan datang.
Menjelang Musyawarah (Muswil) DPW PKB Jawa Barat 9 Januari 2021, PKB mengajak kaum perempuan untuk berperan aktif dalam kepengurusan partainya untuk mengejar keseimbangan secara gender dalam semangat pembangunan di Jawa Barat khusunya.
Baca Juga: Akuratnya GeNose C19 Deteksi Covid, Ganjar Pranowo: Saya Sudah Pesan 100, Baru Terpenuhi 32
“Terutama menjelang Pilpres tahun 2024 mendatang, kami memastikan bahwa peran perempuan harus menjadi bagian penting dalam semangat pembangunan,” tegas Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda, di Bandung, Jumat 8 Januari 2021.
Terlebih, kata Huda, keterwakilan perempuan di parlemen, baik di lembaga legislatif Provinsi Jawa Barat, DPR pusat maupun kabupaten/kota rata-rata belum mencapai target minimal 30persen.
Padahal, tegasnya, jika melihat dari sudut pandang gender, sejatinya akan dipahami mengenai peran yang proporsional antara kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan berdasarkan sifat yang dinilai pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.
Baca Juga: Begini Cara Ngurus e-KTP, KK, KIA, Akta dan lainnya. Sekarang Bisa Online, Tak Perlu ke Disdukcapil
Dikatakan, PKB sebagai partai yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) adalah naungan bagi semua kalangan yang dibangun untuk menjalin semangat bersama, yang senantiasa memegang pesan penting dari pendiri PKB, KH Abdurahman Wahid, bahwa hubungan antara islam dan negara ini sudah final, islam dan nasionalisme sudah final, tidak perlu ada yang diperdebatkan lagi.
