Dibela Gus Mis, Fadli Zon Tantang Menag Gus Yaqut Debat Terbuka Soal Populisme Islam

- 29 Desember 2020, 16:22 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

 

Literasi News – Semenjak diangkat jadi Menteri Agama(MenagYaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut dihujani kritik, di antaranya dari politikus Gerindra Fadli Zon yang menantangnya berdebat soal populisme Islam.

Bahkan lewat akun twitternya @fadlizon, Fadli Zon menantang Gus Yaqut berdebat secara terbuka di ruang publik untuk mengupas soal populisme dan populisme Islam.

"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'populisme', 'populisme Islam' dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?," cuit Fadli Zon, Minggu, 27 Desember 2020.

Baca Juga: Kuota 1Juta PPPK Belum Terpenuhi, Komisi X Minta Pendaftaran di Undur dan Mengakomodir Guru PAI

Tantangan Fadli Zon itupun memancing reaksi intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi alias Gus Mis, yang mempertanyakan sampai sejauh mana Fadli Zon memahami populisme atau populisme islam tersebut.

Bahkan Gus Mis menilai Fadli Zon sama sekali tidak memahami pengertian populisme Islam atas ajakan debat tersebut.

"Fadli Zon ngajak berdebat dengan Menag @YaqutCQoumas tentang Populisme Islam. Fadli Zon ini sepintar apa sih? Kelihatan sekali dia ini tidak mengerti Populisme Islam," cuit Gus Mis @zuhairimisrawi Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Penyaluran BLT Kemensos akan Diantar Langsung ke Rumah Penerima, Tak Perlu Datang ke Kantor POS

Fadli Zon ngajak berdebat dengan Menag @YaqutCQoumas tentang Populisme Islam. Fadli Zon ini sepintar apa sih? Kelihatan sekali dia ini tidak mengerti Populisme Islam.— Gus Mis (@zuhairimisrawi) December 28, 2020, sebagaimana dikutip Literasi News dari PR Bekasi dalam artikel berjudul ‘Berani Tantang Gus Yaqut Debat Soal Populisme Islam, Gus Mis: Fadli Zon Ini Sepintar Apa Sih?’, Selasa 29 Desember 2020.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menggelar silaturahmi bertajuk "Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan" dengan tokoh lintas agama di Mapolda Metro Jaya pada Minggu, 27 Desember 2020.

Dalam kegiatan tersebut Menag Gus Yaqut kembali menyampaikan ajakan untuk menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi kepada seluruh kalangan masyarakat.

Baca Juga: Kabar Gembira, BLT Kemensos 2021 Disalurkan Serentak Awal Januari. Ini Penjelasan Menko PMK

 "Saya mengajak kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi. Itu apa artinya? Yang paling sederhana adalah kita belakangan ini merasakan sudah ada yang berusaha menggiring agama menjadi norma konflik," kata Gus Yaqut.

Soal populisme Islam, Gus Yaqut menyebut, secara ekstrem agama dijadikan norma konflik, di mana pihak yang berbeda paham atau keyakinannya kemudian dianggap lawan atau musuh.

“Karena namanya musuh, namanya lawannya, harus diperangi, kalau istilah kerennya Mbak Lisa ini 'Populisme Islam'," terang Gus Yaqut.

Baca Juga: Lebih Cepat dari Rapid Antigen, 100 Unit GeNose C19 Bisa Tes Covid-19 Sampai 12Ribu orang Perhari

Ia pun berharap populisme Islam tidak berkembang luas agar segala hal yang mengancam kebangsaan dan kebhinekaan bisa ditekan.

"Saya tidak ingin, kita semua tidak ingin, 'Populisme Islam' ini berkembang luas sehingga kita kewalahan menghadapinya, maka di pidato pertama itu saya sampaikan mari kita semua menjadikan agama sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi," kata Gus Yaqut.***( Rika Fitrisa/PR Bekasi)

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah