Menunggu Puluhan Tahun hingga Ajal Datang, Sosok Ini Tak Sempat Melihat Reuni Trena-Treni 20 Oktober

- 21 Oktober 2020, 07:10 WIB
Trena kembaran Treni bersama keluarganya memperlihatkan gambar Treni kepada awak media, Senin, 19 Oktober 2020.
Trena kembaran Treni bersama keluarganya memperlihatkan gambar Treni kepada awak media, Senin, 19 Oktober 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS/


Literasi News - Saudara kembar identik Trena-Treni rencananya akan bertemu tatap muka pada Kamis 22 Oktober 2020. Lokasinya, di rumah Trena, Kampung Cipaingeun RT 2 RW 2 Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Treni akan datang bersama suami dan anak-anaknya. Mereka naik kereta dari tempat tinggalnya di Blitar, Jatim. Jaraknya sekitar 630 kilometer dari Kota Tasikmalaya, tempat tinggal Trena.

Trena danTreni dipertemukan berkat aplikasi TikTok. Itu tak lepas dari kesenangan Treni mengunggah video ke TikTok, sedangkan Trena tidak aktif bermedsos.

Baca Juga: Diblokir di Sejumlah Negara, Aplikasi TikTok Pertemukan Kembar Trena-Treni asal Tasikmalaya

Video itulah yang dilihat tetangga Trena dan mengira bahwa Trena-lah yang membuat. Trena yang penasaran, terkaget ketika melihat sosok di video itu sangat mirip dengannya.

Dia yakin, sosok di video itu adalah Treni, kembarannya yang terpisah 20 tahun silam. Trena lalu mengontak Treni dan intens berkomunikasi.

Awalnya, Treni mengira Trena akan melakukan penipuan. Namun, hatinya luluh hingga menangis tersedu karena baru mengetahui bahwa dia selama ini punya saudara kembar. Juga punya 6 adik kandung yang tinggal di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Terselip Cerita Kelam Kerusuhan Ambon 1999 di Balik Kisah Si Kembar Trena - Treni

Orang tua yang mengasuh Treni, pasangan Misranto-Rini, menceritakan tentang kembarannya itu yang bernama Trena. Mereka terpisah saat masih bayi, ketika terjadi kerusuhan di Ambon, tahun 1999 silam.

Ayah kandung Trena-Treni, Enceng Dedi menuturkan, Trena-Treni punya kakak perempuan yang meninggal dunia saat masih kecil. Punya juga kakak lelaki dan adik-adik. Semuanya kini tinggal di Tasikmalaya.

Enceng menuturkan, selama ini Trena dan adik-adiknya di Kota Tasikmalaya, mengetahui bahwa Trena punya saudara kembar bernama Treni. Namun, tidak diketahui keberadaannya karena hilang kontak dengan keluarga yang mengasuh Treni.

Baca Juga: Inilah Pasangan Calon Terkaya di Pilkada Kabupaten Bandung 2020 Berdasarkan LHKPN KPK

Awal terpisahnya Treni dengan keluarga, kata Enceng, ialah ketika Trena-Treni berusia kurang dari setahun. Saat itu, Enceng beserta istri, dan tiga anaknya, tinggal di Ambon, Maluku. Mereka transmigran.

Treni dititipkan untuk diasuh kepada tetangganya di Ambon, yaitu pasangan Misranto dan Rini, asal Malang, Jatim. "Kata orang tua jaman dulu, kalau punya anak kembar harus dipisah. Kalau tidak, salah satu bisa meninggal dunia," ucap Enceng, seperti dikutip dari www.pikiran-rakyat.com

Maka, Treni pun diasuh oleh pasangan Misranto-Ririn. Nama Treni pun diubah, atas permintaan Misranto-Ririn. Enceng dan istri menyetujui.

Baca Juga: Mau Tau Penerima BLT UMKM Login eform.bri.co.id.  Berikut Penjelasannya

"Jadi, waktu lahir, kami namakan Euis Trena Mustika dan Elis Treni Mustika. Keluarga Pak Miranto minta izin untuk mengubah nama Treni menjadi Treni Fitriyana. Dan, kami setuju," kata Enceng.

Baru beberapa tahun tinggal di Ambon, muncullah kerusuhan pada tahun 1999. Para transmigran pun eksodus lagi ke kampung halamannya masing-masing. Termasuk keluarga Enceng dan Misranto.

"Saya bersama istri dan anak, pulang ke Tasikmalaya. Sementara, keluarga Pak Misranto pulang ke Malang, membawa serta Treni," tutur Enceng.

Baca Juga: Bawaslu RI Terima 16.468 Laporan Pelanggaran Kampanye Tatap Muka

Sejak saat itulah, Enceng hilang kontak dengan keluarga Pak Misranto, termasuk anak ketiganya yaitu Treni. Berbagai upaya dilakukan untuk melacak keberadaan keluarga Misranto tapi tak berhasil.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tetapi tak ada kabar keberadaan Treni. Hingga akhirnya, dunia digital menyatukan kembali Treni dengan keluarga kandungnya.

Enceng mengaku sangat bahagia ketika mendapat kabar bahwa Trena dan Treni sudah bisa ketemu dan berhubungan berkat aplikasi TikTok. "Meski belum bertemu secara langsung, tapi sudah bahagia," katanya.

Baca Juga: PJJ Berujung Pelajar Bunuh Diri, Komisi X: Harusnya Kemendikbud Tegas Berlakukan Kurikulum Adaptasi

Rencana kedatangan Treni ke Kota Tasikmalaya pun, disambut sukacita oleh Enceng sekeluarga, termasuk Trena dan adik-adiknya. "Saya sudah tak terbayang lagi perasaan keluarga besar saya kalau mereka bertemu nanti, termasuk saya dan saudara-saudaranya. Ini berkah buat keluarga kami," ujar dia.

Hanya, ada satu hal yang Enceng sayangkan. "Pertemuan nanti tidak bisa disaksikan langsung oleh istri saya, ibunya Trena dan Treni. Padahal, selama puluhan tahun, istri saya memendam rindu," katanya.

Enceng tahu betul bahwa istrinya sangat ingin bertemu dengan Treni. "Namun, takdir berkata lain. Istri saya meninggal dunia 2 tahun lalu sebelum sempat bertemu Treni," tuturnya.*

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Pikiran Rakyat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah