Nelayan Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi, masih Berpotensi Landa Selatan Jabar

- 29 September 2020, 16:36 WIB
Ilustrasi, gambar citra satelit prakiraan cuaca BMKG
Ilustrasi, gambar citra satelit prakiraan cuaca BMKG /BMKG/
Literasi News CILACAP - Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta meskipun sekarang sedang berlangsung masa transisi.
 
Oleh karena itu BMKG mengimbau nelayan, pengguna jasa kelautan lainnya maupun masyarakat yang bermukim di pesisir selatan mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang 2,5-4 meter.
 
Hal itu disampaikan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dilansir kantor Berita Antara, Selasa (29/9/2020).
 
 
"Sekarang sedang berlangsung masa transisi atau peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan atau dari musim angin timuran menuju angin baratan," katanya di Cilacap.
 
Ia mengatakan pada masa transisi dari musim angin timuran menuju angin baratan, pola arah angin di wilayah perairan selatan Jabar, Jateng, dan DIY cenderung bervariasi, yakni dari arah tenggara hingga barat daya.
 
Dengan pola arah angin bervariasi, lanjutnya, gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY secara umum lebih kondusif dibanding saat musim angin timuran maupun musim angin baratan.
 
 
Namun hal itu bukan berarti gelombang tinggi tidak berpotensi terjadi saat masa transisi dari musim angin timuran menuju musim angin baratan maupun sebaliknya.
 
"Gelombang tinggi masih berpotensi saat masa transisi namun tidak setinggi ketika musim angin timuran maupun angin baratan yang sering kali mencapai lebih dari 4 meter atau sangat tinggi," katanya.
 
Terkait hal itu, Teguh mengimbau nelayan dan pengguna jasa kelautan lainnya maupun masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di pesisir selatan Jabar-DIY untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi yang berkisar 2,5-4 meter.
 
 
Menurut dia, hal itu disebabkan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter dan kecepatan angin di atas 15 knot berbahaya bagi perahu nelayan.
 
Gelombang lebih dari 1,5 meter dan kecepatan angin di atas 16 knot berbahaya bagi tongkang. Kemudian tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter dan kecepatan angin di atas 21 knot berbahaya bagi kapal feri.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x