Kronologi Ancaman Pembunuhan pada Personel Band Radja di Johor Malaysia

- 15 Maret 2023, 12:47 WIB
Kronologi Ancaman Pembunuhan pada Personel Band Radja di Johor Malaysia.
Kronologi Ancaman Pembunuhan pada Personel Band Radja di Johor Malaysia. /Foto Instagram iankaselaradja

Literasi News - Kepolisian Johor Bahru Selatan menangkap dua pria yang melakukan ancaman pembunuhan kepada grup band Raja asal Indonesia.

Polisi telah menyelesaikan penyelidikan kasus ancaman pembunuhan terhadap Band Radja usai konser di Stadium Tertutup Arena Larkin pada Sabtu, 11 Maret 2023 malam

Ancaman pembunuhan yang diterima Band Radja terjadi saat menggelar pentas di Malaysia. Dua orang pria ini ditangkap di Johor Baru, Minggu, 12 Maret 2023.

"Nah hari itu kita dapat informasi dari pihak kepolisian Johor Bahru bahwa berkas laporan ini sudah dinaikkan ke Jaksa Penuntut Umum, atau DPP kalau di sini, untuk kemudian mendapat rekomendasi langkah hukum apa selanjutnya,” kata Konsul Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru Sigit S Widiyanto melalui sambungan telepon dari Johor Bahru, Malaysia, Selasa. Dikutip Literasinews dari Antara Rabu, 15 Maret 2023.

Baca Juga: Lagi, Raksasa Teknologi AS Meta PHK 10.000 Pekerja, Ini Penjelasan Mark Zuckerberg

Kepala Kepolisian Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengungkapkan dua tersangka tersebut berusia 37 tahun dan 48 tahun.

"Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan pada 506 Undang-undang Hukum Pidana untuk tuduhan intimidasi kriminal," ujar Kamarul dilansir dari Antara

"Dan pasal 14 Undang-undang Pidana Ringan tahun 1995 atas tuduhan perilaku menghina," jelas Kamarul dalam pernyataannya.

Kamarul menyebutkan bahwa satu tersangka yang diamankan adalah Warga Negara Asing (WNA), namun tidak disebutkan kewarganegaraannya.

"Penyelidikan mengungkapkan bahwa salah satu tersangka merupakan warga lokal dan satu lainnya merupakan warga negara asing," tuturnya.

Baca Juga: Solusi Atasi Limbah Sampah Plastik dengan Cara Alternatif Ecobrick

KJRI sebagai Perwakilan RI di Malaysia, kata Sigit, berfungsi melindungi warga negara Indonesia yang ada di wilayah kerja mereka.

“Kami pantau secara dekat. Kita koordinasi kalau ada perkembangan dari polisi terkait perkembangan kasus dan lain-lain. Sampai hari ini sudah di JPU. Jadi istilahnya laporan Radja ditindaklanjuti aparat penegak hukum yang ada di Malaysia, sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang ada di Malaysia,” ujar dia.

Kronologi Ancaman Pembunuhan Pada Band Radja

Dalam laporan ke kepolisian, menurut Konjen Sigir, Ian Kasela menyampaikan bahwa pada 11 Maret malam ada dari pihak event organizer (EO), yakni Mimosa Events & Entertainment mendatangi kamar ganti tempat tim KJRI Johor Bahru sempat bertemu dengan grup Band Radja, dan langsung marah-marah terkait kontrak.

Pihak Radja, justru bertanya ada apa, karena tidak mengerti persoalannya. Kemudian Ian Kasela dan grup bandnya merasa kaget dan takut, karena ada kata-kata kasar dan ancaman, maka mereka melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian di Johor Bahru, ujar Sigit.

CEO Mimosa Events & Entertainment menunggah pernyataan melalui akun Instagram @mee2_events pada Senin, 13 Maret 2023, menyebut berita terkait insiden yang terjadi pada 11 Maret usai konser Band Radja di Larkin, Johor Bahru, tidak menggambarkan keadaan sebenarnya.

Pihak daru Mimosa dalam menyebutkan persoalan itu muncul karena salah paham mengenai komitmen komersial dan operasi saat konser berlangsung.

Setelah diselidiki lebih lanjut, Grup Band Radja tidak mengetahui tentang semua isu yang menjadi permasalahan sebelum dan sesudah konser terjadi, komunikasi hanya dilakukan EO melalui manajer lokal grup band tersebut.

Lewat pernyataan resmi itu pula pihak penyelenggara konser mengatakan kesal atas insiden tersebut dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada Grup Band Radja.

Permohonan maaf juga ditujukan kepada Tourism Johor, KJRI Johor Bahru serta semua pihak yang terdampak karena insiden tersebut.*

Editor: Abdul Rokib

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah