Selanjutnya Sidkon menegaskan akibat bencana ini proses belajar mengajar diliburkan, tentunya harus mendapatkan prioritas penanganan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Kemudian karena fasilitas Pesantren sebagian besar rusak, ini berakibat pada santrinya diliburkannya belajar mengajar di pondok pesantren itu sendiri," tegasnya.
"Belum lagi sebagian dari sarana pondok pesantren yang masih terselamatkan atau itu dipakai, dijadikan tempat fungsi masyarakat sekitarnya," kata dia
Sidkon berharap kepedulian dari Pemprov Jawa Barat harus ditunjukkan dalam waktu dekat ini agar proses belajar di pesantren segera dapat berjalan normal kembali, dengan membangun sarana Pesantren yang rusak parah atau roboh.
"Santri bisa belajar dengan tenang, sarana dan prasarana yang rusak itu dapat diatasi atau diperbaiki dengan segera, hal ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah dan negara pada musibah yang terjadi di Provinsi Jawa Barat," pungkasnya.***