Soroti KTT OKI di Bandung, PKC PMII Jawa Barat Dorong Isu Perdamaian Hingga Keadilan Gender

- 25 Oktober 2022, 10:56 WIB
Soroti KTT OKI di Bandung, PKC PMII Jawa Barat Dorong Isu Perdamaian Hingga Keadilan Gender.
Soroti KTT OKI di Bandung, PKC PMII Jawa Barat Dorong Isu Perdamaian Hingga Keadilan Gender. /PMII Jabar

Lebih jelas, pria lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu menekankan pentingnya forum OKI yang diselenggarakan di tempat bersejarah ini harus melahirkan rumusan-rumusan yang bermanfaat bagi semua pihak.

“Saya sangat mengapresiasi pertemuan pimpinan parlemen OKI di Indonesia. Pertemuan tersebut sangat menarik karena dilaksanakan ditempat yang sangat bersejarah yakni di Nandung. Bagaimana tidak, bandung menjadi tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang berlangsung antara tanggal 18-24 April 1955 tepat nya di Gedung merdeka dalam melawan kolonialisme negara-negara imperialis serta mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan. Ini bukti bahwa bandung menjadi epicentrum pelopor pertemuan dunia," imbuh April.

“Forum internasional tersebut yang kurang lebih akan dihadiri oleh 57 negara akan membahas isu-isu global, salah satu nya perdamaian dunia. Sudah sepantasnya, Indonesia dengan mayoritas umat islam ditengah banyak perbedaan nya menjadi role model perdamaian dunia ditengah issue konflik beberapa negara di timur tengah yang tak kunjung usai, Indonesia hadir sebagai perwujudan islam yang rahmatan lil alamin, memberikan rahmat bagi semesta alam," sambungnya.

Diakhir wawancara, April menegaskan kesetaraan gender pun menjadi bagian terpenting yang harus dirumuskan dalam forum tersebut, mengingat dari beberapa negara anggota OKI masih terdapat ketimpangan gender di negaranya.

“Pertemuan pimpinan parlemen OKI perlu juga menekankan isu perdamaian dunia pada konteks perempuan, dalam hal ini kesetaraan gender. Bagaimanapun hak-hak perempuan harus dijunjung tinggi karena kesamaan hak laki-laki dan perempuan sebenarnya merupakan bentuk dari pada perdamaian dunia itu sendiri. Suatu fakta, masih banyak negara-negara anggota OKI yang masih belum mengindahkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x