Seorang KPM yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan pemotongan dana BST Rp 200 ribu itu dilakukan oknum koordinator desa setempat dengan dalih biaya transportasi.
"Kita hanya menerima dana BST Rp 400 ribu ditambah beras 10 kilogram. Potongannya Rp 200 ribu, katanya untuk biaya penggantian transportasi koordinator," kata pria berinisial R itu, kepada wartawan, Senin.
Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Andi Arief : Entah Maksudnya Apa
Selain itu, R, para KPM diminta untuk bungkam terkait dengan dugaan pemotongan dana tersebut. "Kita disuruh tidak bercerita ke siapa pun juga terkait pemotongan tersebut. Tapi kejadian ini sangat merugikan kita, semoga saja segera ada solusi terbaik," ujarnya.***