Literasi News - Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur Minggu, 4 April 2021.
Curah hujan yang tinggi dan angin kencang akibat cuaca buruk yang terjadi cukup lama di wilayah tersebut jadi penyebab peristiwa longsor ini.
Sampai saat ini belum ada data yang pasti mengenai korban yang disebabkan oleh longsor di Flores Timur tersebut.
Baca Juga: Kabel Proyek LRT Dicuri oleh Karyawannya, Polsek Metro Setia Budi Langsung Amankan Pelaku
Baca Juga: Terlilit Hutang, Istri Terduga Teroris di Sukabumi Dapat Bantuan Uang dari Presiden Jokowi
Namun menurut Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan bahwa jumlah korban akibat longsor itu mencapai ratusan orang.
"Ratusan orang disebut tertimbun longsor dan sampai sekarang belum ditemukan," kata Agustinus Payong Boli saat dihubungi dari Kupang dikutip Literasinews.com dari Antara, Minggu, 4 April 2021.
Ia menyampaikan bahwa informasi mengenai korban longsor itu didapat dari Kepala Desa Nele Lamdike, Pius Pedang.
Baca Juga: Simak, Perubahan Aturan Untuk Perjalanan KA Jarak Jauh Mulai April 2021
Baca Juga: Akankah Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Bisa Terwujud ? Ini Kata Menag
"Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor," ujarnya.
Untuk memudahkan pencarian korban Agustinus menyebut pihaknya akan segera mengerahkan alat berat ke lokasi.
"Kita segera kerahkan alat berat ke lapangan untuk mencari para korban," paparnya.
Baca Juga: BMKG : Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan Ke Depan 3-9 April 2021, Terdeteksi Dua Bibit Siklon Tropis
Sementara itu informasi lebih lanjut disampaikan oleh Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang Melai, ia mengatakan bahwa saat ini sudah ditemukan 10 orang korban longsor dalam keaadan meninggal.
Ia mengakui bahwa guyuran hujan yang terus menerus menyebabkan pencarian korban belum bisa dilakukan secara maksimal, selain itu proses pencarian masih dilakukan secara manual.***