Virus Covid-19 Jenis Baru Asal Inggris B117 Sudah Masuk Indonesia, Satgas Ingatkan Jangan Terlena Vaksin

- 3 Maret 2021, 11:12 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. / /Pixabay

Literasi News - Pada Selasa, 2 Maret 2021 kemarin tepat satu tahun Presiden Jokowi mengumumkan adanya warga Indonesia pertama yang terkonfirmasi kasus positif Covid-19.

Dalam konferensi pers Presiden Jokowi di Istana Kepresiden itu menyatakan dua orang warga Depok Jawa Barat ibu dan anak positif Covid-19.

Namun, bertepatan dengan satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia itu justru datang kabar kurang mengenakan, dimana virus corona baru asal Inggris yang dikenal dengan sebutan mutasi B117 telah masuk ke Indonesia.

Diketahui bahwa dua orang telah terpapar virus mutasi B117 yang diumumkan pada hari kemarin.

Baca Juga: Catat, Aturan Ganjil Genap di Kota Bogor Dihentikan Sementara, Indikator Penanganan Covid-19 Dinilai Membaik

Berdasarkan informasi yang didapatkan bahwa virus corona asal Inggris mutasi B117 itu diketahui 70% penularannya lebih tinggi daripada varian sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Satgas Penanganan Covid-19 akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait ditemukannya strain virus baru Covid-19 mutasi B117 itu.

Menurut juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan penjagaan di pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap pelaku perjalanan internasional.

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Manusia Diciptakan Allah SWT Sebagai Mahluk Paling Sempurna

“Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia. Selanjutnya merupakan tanggungjawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Wiku Adisasmito dalam keterangan pers terkait perkembangan penanganan Covi-19 yang digelar di Graha BNPB Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021 yang ditayangkan secara virtual dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Menurutnya dalam menindaklanjuti hal ini satgas sendiri dalam menetapkan kebijakan pelaku perjalanan internasional, selalu berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada.

RBaca Juga: Rina Gunawan Meninggal, Penyanyi Dangdut Ikke Nurjanah Unggah Fotonya Sampaikan Belasungkawa dan Doa

Yakni termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan, dan saat ini upaya yang akan dilakukan ialah untuk mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat.

Maka dari itu Wiku meminta masyarakat tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemic, meskipun vaksin memang dapat menyelamatkan nyawa. Akan tetapi, perubahan perilaku harus menjadi pondasi utama menghentikan penularan virus Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, Wiku juga meminta semua elemen tetap waspada, karena menurutnya berdasarkan analisa terakhir dari World Health Organization (WHO), yang mana menyebutkan adanya kenaikan kasus di 4 benua. Yaitu benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur.

Baca Juga: Dimulai, Vaksinasi Covid-19 bagi 1.500 Prajurit di Wilayah Kodim 0608 Cianjur

Kenaikan kasus Covid-19 dunia ini tentunya sangat disayangkan karena mengingat seminggu sebelumnya WHO menyatakan bahwa infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama 6 Minggu berturut-turut, atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai.

“Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin,” kata Wiku dikutip Literasinews.com dalam keterangan resminya dari Satgas Covid-19.***

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x