Tambang Emas Ilegal Desa Burangga Parigi Mautong Longsor, 23 Penambang Tertimbun

- 25 Februari 2021, 13:40 WIB
Longsor yang melanda lokasi penambangan Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka yang melakukan aktivitas penambangan.
Longsor yang melanda lokasi penambangan Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka yang melakukan aktivitas penambangan. /BPBD/ BPBD

Literasi News - Sekitar 23 penambang ilegal dikabarkan tertimbun akibat longsor yang terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Informasi terakhir dari BPBD setempat dilaporkan kejadian itu menyebabkan tiga orang penambang meninggal dunia, lima lainnya masih dalam pencarian. Sedangkan 15 orang penambang selamat dari insiden tersebut.

Longsor di lokasi penambangan emas ilegal tersebut terjadi Rabu 24 Februari 2021 pukul 18.30 waktu setempat. Lokasi penambangan ini dikelola oleh warga yang di Dusun 5. Longsor yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka menimpa penambang yang tengah melakukan aktivitas.

Baca Juga: Sakti! Ditahan KPK dan Sedang Disidang tapi Masih Bisa Jadi Wakil Bupati

Dikutip Literasinews dari laman resmi BNPB, menyebutkan data BPBD Kabupaten Parigi Moutong per Kamis 25 Februari 2021 pukul 09.00 WIB, tiga warga dilaporkan meninggal dunia, dan lima lainnya masih dalam pencarian. Sedangkan penambang yang selamat berjumlah 15 orang. BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait dampak tanah longsor.

BPBD Kabupaten Parigi Moutong telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulteng, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Sosial Provinsi Sulteng, PMI Kabupaten Parigi Moutong dan aparat desa setempat untuk melakukan evakuasi dan pendataan. Alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.

Salah satu pemicu longsor yakni intensitas hujan tinggi dan struktur tanah yang labil di lokasi penambangan. Hujan teridentifikasi terjadi sejak pukul 17.00 waktu setempat. Kemudian sekitar 30 menit setelah hujan, longsor mulai terjadi karena air dari talang mengalir menuju lubang galian.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas, Begini Kronologi Penembakan yang Terjadi di RM Cafe Cengkareng Jakarta Barat

Pada saat itu, sebagian penambang bisa menyelamatkan diri. Namun sebagian lagi tetap bertahan untuk mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal. 

Berdasarkan laporan kronologi di lapangan, pengelola mengerahkan empat ekskavator dengan sistem rilei material sekitar pukul 08.00 pagi. Keempat ekskavator diperuntukkan satu unit untuk penggalian dan sisanya memindahkan material ke talang untuk diolah. 

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x