Literasi News - Pemerintah segera melanjutkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua dan ketiga. Pada tahap pertama program vaksinasi, diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dengan target sasaran sebanyak 1.468.764 orang dari total sasaran berjumlah 181.554.464 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pada tahap kedua dan ketiga vaksinasi massal, ditujukan bagi warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik.
"Nantinya pendataan daftar penerima vaksin merunut data yang dimiliki BPJS Kesehatan, Dukcapil dan hasil koordinasi dari kementerian dan lembaga terkait," kata Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa, 15 Februari 2021, yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia.
Pelaksanaan vaksinasi tahap II dan III itu rencananya akan dimulai pada April atau Maret 2021. Vaksinasi ditargetkan akan selesai pada bulan Mei 2021.
Artinya, vaksinasi akan dimulai di sekitar bulan Ramadhan. Lalu, apakah vaksinasi akan membatalkan puasa?
Mantan Ketua MUI, menegaskan, meski memasuki bulan puasa, vaksin Covid-19 tidak masalah untuk terus dilakukan (disuntikkan ke warga). Pemberian vaksin adalah melalui suntikkan ke kulit, bukan melalui lubang hidung atau pun mulut.
Baca Juga: Cara Daftar KIP Kuliah 2021, Klik https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id atau Unduh Aplikasinya
"Nggak apa-apa, karena itu bukan masuk dari lubang. Kalau dari hidung atau lubang mulut (bisa membatalkan puasa). Nah, ini kan nggak," kata Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang juga mantan Ketua MUI, seperti dikutip dari pmjnews.com
Kyai dari Nahdlatul Ulama (NU) ini menjelaskan lebih detail tentang hukum Islam penyuntikan vaksin Covid-19 kepada orang yang berpuasa.