Subhanalloh, 6 Hari Terombang-ambing di Laut Lepas, Dua Nelayan Garut Ditemukan di Perairan Cilacap

18 Oktober 2020, 21:12 WIB
Dua nelayan asal garut mengalami shock dan lemas setelah enam hari terombang-ambing di lautan lepas. (Dok. Kantor SAR Bandung) /


Literasi News - Dua nelayan asal Pameungpeuk Kabupaten Garut yang dilaporkan hilang setelah melaut pada Minggu 11 Oktober 2020, ditemukan dalam kondisi masih hidup pada Minggu 18 Oktober.

Ois (52) sebagai nakhoda, bersama ABK-nya bernama Ara (55) berangkat melaut pada hari tersebut. Seharusnya mereka sudah kembali ke darat keesokan harinya pada Senin.

Namun pihak keluarga mulai khawatir setelah hari kedua itu masing-masing tidak bisa dihubungi alias hilang kontak.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai Rp2 juta bagi Seribu Korban PHK

Kekhawatiran itupun berbuah laporan ke aparat setempat pada hari ketiga, yang kemudian laporan orang hilang dilanjutkan ke Kantor SAR Bandung.

Tak lama, Tim Rescue SAR Bandung bergerak ke TKP di perairan Sayang Heulang, Pameungpeuk Garut. Setibanya di sana, langsung dibentuk tim SAR gabungan bersama aparat dan lain untuk melakukan pencarian terhadap Ara dan Ois.

Pencarian di hari pertama pada Rabu 14 October tidak membuahkan hasil. Begitupun hari berikutnya sampai Minggu siang 18 Oktober, juga nihil.

Baca Juga: Bukan Lagi Sekedar Tempat Mengaji, Mulai Sekarang Kemenag Arahkan Pesantren untuk Basis Pertanian

Tak berselang lama, pada Minggu Sore Kansar Bandung mendapat laporan dari Kantor SAR Cilacap, tepatnya pada pukul 15.00 WIB, bahwa Tim SAR Gabungan Cilacap berhasil menemukan dua nelayan asal Garut yang tengah terombang ambing di lautan lepas.

Kedua nelayan tersebut ditemukan oleh kapal ikan jenis Long Line dengan nama lambung kapal DAVA JAYA 2. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan pulang ke Cilacap setelah melaut pada pukul 10.00 WIB.

Para nelayan kapal Long Line itu melihat ada dua orang di atas perahu dengan posisi terbalik. Keduanya melambaikan tangan meminta pertolongan.

Baca Juga: Kopi Asal Jawa Barat Tembus Pasar Australia, Ekspor pertama 16 Ton

Perahu nelayan itupun segera dihampiri, dan kedua korban segera dievakuasi dalam keadaan selamat. Mereka kemudian mendapatkan pertolongan pertama dari para awak kapal.

Kapal nelayan Long Line tiba di Pelabuhan Perikanan Cilacap pada pukul 14.00 WIB, dan segera membawa korban ke Klinik Umum Pratama Cilacap.

Keduanya mendapat perawatan intensif dari para awak medis mengingat kondisi keduanya yang sudah sangat lemas dan shock.

Baca Juga: Wah, Bahasa Indonesia Jadi Pelajaran Ekstraklikuler di Kota Ottawa Kanada

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, Unsurs SAR yang terlibat dalam pencarian yaitu Basarnas Bandung, Basarnas Cilacap, Satpolair Garut, TNI AL Santolo, Relawan Mata Angin Indonesia, GM FKPPI Garut dan Nelayan Setempat.

"Dengan telah ditemukannya korban maka operasi SAR ditutup, seluruh unsur yang terlibat dikemblikan ke satuannya masing masing," kata Deden.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler