Anggota DPR Himbau Masyarakat Jangan Dulu Liburan ke Luar Negeri

21 Januari 2022, 21:17 WIB
Anggota DPR Himbau Masyarakat Jangan Dulu Liburan ke Luar Negeri. /Azka/Man/DPR

Literasi News - Anggota Komisi IX DPR, Edy Wuryanto menghimbau masyarakat agar tidak berpergian ke luar negeri.

Hal itu guna mengantisipasi lonjakan penularan virus omicron.

Edy mengatakan bahwa penyebab penyebaran virus omicron yang terjadi di Indonesia berasal dari luar negeri.

"Masyarakat harus paham, kalau berkunjung karena ingin refreshing, ditunda dulu lah. Refreshing bukan persoalan penting," ujarnya.

Ia mengatakan jika masyarakat bisa pergi liburan tanpa harus ke luar negeri, apalagi kebanyakan tujuan tempat wisata tercatat sebagai transmisi tinggi penyebaran virus omicron.

Baca Juga: Sinopsis Rumah Kentang The Beginning di Sinema Spesial ANTV 21 Januari 2022, Ada Luna Maya, Christian Sugiono

"Saya mengimbau kepada masyarakat, tahan dululah ya karena kita paham betul transmisi ini kebanyakan di negara-negara seperti Turki, Amerika, Malaysia, Singapura. Ini negara-negara yang memang tercatat transmisinya tinggi," kata Edy.

Ia pun mengingatkan bahwa masyarakat harus turut membantu pemerintah dalam hal pencegahan virus tersebut.

"Jangan sampai menjadi sumber atau orang yang membawa virus omicron ke Indonesia," ucapnya.

Kesadaran publik untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri harus ditingkatkan, yang mana pejabat publik pun harus memberikan contoh yang baik.

"Jangan sampai negara sedang fokus menangani omicron dan seluruh rakyat Indonesia sedang fokus ke situ, kita tidak memberi contoh yang baik," ucapnya.

Ia pun mengatakan, ketika DPR melakukan perjalanan ke luar negeri itu merupakan sebagai bagian dari bentuk pencegahan terhadap virus omicron.

Baca Juga: Penerapan Kurikulum Prototipe Harus Memperhatikan Kesiapan Guru

Selain adanya larangan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, upaya percepatan vaksinasi Covid-19 perlu ditingkatkan.

Apabila sudah mendapatkan dosis yang lengkap, maka harus segera mengikuti vaksinasi booster sesuai aturan pemerintah.

Karena vaksinasi booster itu dianggap mampu mencegah kondisi berat bahkan kematian apabila nantinya terpapar.

"70 persen kasus sebagian besar itu hanya pada tahap ringan sedang. Ini pentingnya vaksinasi," ujarnya.

Selain peningkatan dalam hal protokol kesehatan, upaya testing dan tracing atau pelacakan juga harus ditingkatkan.

Kemudian, distribusi obat-obatan Covid-19 ataupun penggunaan obat telemedisin harus dipermudah.

"Sehingga pasien-pasien tidak perlu berdatangan ke layanan-layanan kesehatan," ucap Edy.

Selain itu, pusat-pusat isolasi mandiri perlu disiapkan, sehingga mengurangi jumlah yang dirawat di rumah sakit.

"Karena ringan sedang itu sesungguhnya tidak perlu di rumah sakit," ujarnya.***

Editor: Zaenal Mutaqin

Tags

Terkini

Terpopuler