Puncak Gerhana Bulan Sebagian Jumat 19 November 2021 Pukul 16:02 WIB, Teramati di Wilayah Mana Saja?

18 November 2021, 19:26 WIB
Ilustrasi gerhana bulan sebagian.* Gerhana bulan sebagian dapat diamati di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat 19 November 2021. Simak penjelasan peneliti. /Foto: Dokumen BMKG/

Literasi News - Gerhana bulan sebagian dapat diamati di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat 19 November 2021.

Menurut peneliti di Pusat Riset Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, menjelaskan, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana bulan sebagian.

"Puncaknya akan terjadi pada 19 November 2021 pukul 16:02 WIB," kata Andi dalam keterangannya yang diakses Antara di laman Instagram Lapan BRIN di Jakarta.

Disebutkan, puncak gerhana bulan terjadi beberapa menit setelah puncak fase purnama yang terjadi pada pukul 15:57 WIB. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal gerhana bulan sebagian karena bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.

Gerhana bulan sebagian adalah kondisi di mana sebagian permukaan bulan tertutupi bayangan atau umbra bumi. Semakin bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak gerhana maka durasi gerhana akan semakin lama.

Baca Juga: Jangan Biarkan Intoleransi Terjadi Dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

Pada gerhana bulan sebagian kali ini, permukaan bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97,85 persen, sehingga durasi gerhana dapat mencapai 3 jam 28 menit.

Di Indonesia hanya Papua yang durasi gerhananya paling lama, yaitu 2 jam 20 menit sejak bulan terbit. Sementara bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak gerhana bulan sebagian.

Gerhana bulan sebagian terlama yang pernah dialami di Indonesia terjadi pada 15 September 1932 dengan durasi 3 jam 24 menit, dan pada 12 Mei 1892 dengan durasi 3 jam 26 menit.

Indonesia akan mengalami kembali gerhana bulan sebagian terlama pada 14 Agustus 2231 dengan durasi 3 jam 27 menit dan 17 Juli 2373 dengan durasi 3 jam 23 menit.

Andi menjelaskan, selama-lamanya durasi gerhana bulan sebagian, tetap masih lebih lama durasi gerhana bulan total yang durasinya dapat mencapai 5 jam 19 menit sejak kontak awal sebagian (saat bulan tepat memasuki umbra bumi) hingga kontak akhir sebagian (saat bulan tepat meninggalkan umbra bumi).

Kondisi itu dikarenakan bulan berada di tengah-tengah umbra sehingga durasi gerhananya menjadi lebih lama. Gerhana seperti itu disebut juga total-sentral.

Baca Juga: Mendikbud Ristek Harapkan Mahasiswa Tetap Semangat Ikuti Program Kampus Merdeka

Indonesia pernah mengalaminya pada 16 Juni 2011 dengan durasi total selama 100 menit, dan akan terjadi kembali pada 7 Juli 2047 dengan durasi parsial + total sebesar 5 jam 19 menit dan durasi total 101 menit.

Puncak gerhana bulan sebagian terjadi pada pukul 16.02.53 WIB. Wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan sebagian antara lain Provinsi Papua Barat (kecuali Kabupaten Kepulauan Raja Ampat), Provinsi Papua dan sebagian provinsi Maluku (Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara/Kepulauan Kei, Kabupaten Kepulauan Aru).

Fase akhir sebagian terjadi pada pukul 17.47.23 WIB. Wilayah yang dapat menyaksikan fase ini antara lain Pulau Papua, Kepulauan Maluku, Sulawesi, Kalimatan, Nusa Tenggara, Pulau Madura, Bali dan Jawa (kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat).

Fase akhir sebagian juga dapat disaksikan oleh masyarakat di sebagian Provinsi Kepulauan Riau (Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas) dan Provinsi Bangka Belitung (kecuali Kabupaten Bangka Barat).

Fase akhir penumbra terjadi pada pukul 19.05.28 WIB. Seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fase akhir penumbra ini.

Baca Juga: PPKM Level 3 Berlaku Merata Selama Libur Akhir Tahun, Simak Penjelasan Menko PMK Muhadjir Effendy

Gerhana bulan sebagian pernah terjadi sebelumnya pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017 dan 17 Juli 2019. Gerhana bulan sebagian berikutnya akan terjadi kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028 dan 16 Juni 2030.

Gerhana bulan sebagian dapat disaksikan dengan mata tanpa alat bantu optik apapun. Akan tetapi, masyarakat dapat mengabadikan gerhana bulan sebagian baik menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR), kamera ponsel mode pakar maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop dan gawai masing-masing.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler